Oleh : Rizal (Mahasiswa KPM IAIN Parepare)
Kelurahan Watang Bacukiki, yang merupakan bagian dari wilayah kecamatan Bacukiki dengan wilayah terluas menyimpan banyak kekayaan dan sejarah, berbatasan langsung dengan Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Barru. Kota Parepare yang menyimpan banyak sejarah yang unik dan sangat menarik untuk diketahui, baik dari segi tempat bersejarah maupun cerita turun temurun masyarakat yang masih terjaga dan patut untuk di ulik dan di lestarikan.
Tapi penulis kali ini belum membahas terkait budaya dan sejarah Kota parepare di Bacukiki, tetapi akan membahas salah satu wilayah di Kelurahan Watang Bacukiki yang juga memiliki peluang dan potensi jika diupayakan dan dimaksimalkan. “ RW IV Mangimpuru”, nama yang mungkin masih awam bagi masyarakat yang berada di luar wilayah kelurahan Watang Bacukiki dan penulis akan memberikan informasi dan data lebih lanjut, ikuti setiap tulisan yang update setiap saat.
Sebelum kami mengenal RW Mangimpuru, pemuda dengan jumlah 11 orang ini mendapat tugas mengabdi kepada masyarakat yang merupakan persyaratan wajib untuk mereka tempuh dalam menyelesaikan studi pendidikan dan mereka memutuskan untuk melakukan pengabdian di salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Bacukiki yaitu Kelurahan Watang Bacukiki. Alasan kami tertarik dengan Kecamatan Bacukiki dan Kelurahan Watang Bacukiki bukan karna hanya sejarah dan budayanya saja, tetapi banyak juga potensi-potensi kekayaan alam yang bisa masyarakat olah dan manfaatkan dengan baik.
Tidak hanya itu, dengan potensi alam tersebut, Bacukiki juga mampu dijadikan sebagai destinasi kota wisata yang ada di kota parepare. Sinergitas antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk bisa memperkenalkan sekaligus mengeksplorasi kekayaan tersebut.
Bagi orang awam ketika mendengar Kecamatan Bacukiki adalah bagian dari Kota Parepare pasti berimajinasi bahwa daerah tersebut besar dan maju baik dari segi infrastruktur, pembangunan, pendidikan, teknologi dan lain-lain. Hal itu disampaikan masyarakat atas pandangan mahasiswa dari luar daerah yang melakukan kegiatan KKN dan mengatakan hal tersebut ketika hendak pertama kali ingin memasuki wilayah dari Kecamatan Bacukiki. Namun hal dan imajinasi itu hanya berlaku di bagian perkotaan saja, tidak mencakup ke seluruh bagian wilayah Kota Parepare, salah satunya adalah wilayah Kecamatan Bacukiki yang masih tetap terjaga keasliannya baik dari segi lingkungan, adat dan budaya masyarakat begitupun kesuburan alam dan tanah. Pembaca dapat mengimajinasikan daerah Kecamatan Bacukiki, Khususnya pada daerah Kelurahan Watang Bacukiki seperti pedesaan-pedesaan pada umumnya, hijau dan subur.
Jika pertama kali memasuki wilayah Kecamatan Bacukiki, kalian akan menjumpai gapura besar bertuliskan selamat datang, di suguhkan dengan pemandangan dan tumbuhan hijauan, perbukitan, dan gunung-gunung. Beberapa batu yang besarnya menghampiri rumah juga akan kalian temui, ada juga batu besar sebagai simbolis dan ciri khas daerah letaknya berada di tengah jalan yang akan kalian jumpai ketika masuk kedalam. Informasi yang kami dengar disana, Bacukiki yang menyimpan sejarah juga merupakan bekas pelabuhan dan kerajaan, dengan data peninggalan dan informasi yang kami dapat sepenuhnya bersifat informatif berdasarkan apa yang kami dapat dari hasil observasi, pendataan, dan wawancara di masyarakat setempat.
Kami rasakan perlakuan masyarakat sangat ramah dan rutinitas kegiatan masyarakat disana setiap hari dalam hal kegiatan bersosial adalah setiap hari jumatnya yaitu melakukan kerja bakti, membersihkan pekarangan rumah, dan area sekitar jalan masuk Kantor Kelurahan Watang Bacukiki agar terbebas dari sampah-sampah plastik yang bisa membuat lingkungan tercemar.
Salah satu alasan mengapa pemerintah Kota Parepare memilih Kecamatan Bacukiki menjadi perwakilan ketika ada lomba kebersihan tingkat provinsi karena wilayah Bacukiki selain wilayah yang hijau, juga merupakan wilayah yang dijaga kebersihannya sebagai wilayah yang terbebas dari kumuh. Ketika mewakili Kota Parepare dalam lomba kebersihan selalu mendapatkan penghargaan dan juara. Bahkan , hal itu dibuktikan dengan sinergitas pemerintah kelurahan, RW/RT, dan masyarakat sekitar bergotong royong melakukan jumat bersih sekali dalam seminggu.
Jika kita meninjau dalam perspektif ekonomi, keberhasilan suatu daerah dapat dilihat dan diukur dari prestasi yang diraih dan tantangannya adalah pengembangan potensinya, tentunya kualitas SDM masyarakat sangat diperlukan. Begitupun sebaliknya, kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari seberapa besar usaha pemerintahan untuk memberi dukungan dalam mata pencaharian sebagai kebutuhan hidup dan pemberdayaan masyarakat sebagai senjata agar memiliki kualitas untuk mampu bersaing. Sumber daya alam yang melimpah merupakan peluang yang sangat besar jika masyarakat ataupun pemerintah mampu melihat dan memanfaatkannya. Sumber daya alam yang melimpah sebagai modal awal yang dijadikan sebagai bahan baku untuk memproduksi
Kelurahan Watang Bacukiki dianugerahi sumber daya alam yang subur dan melimpah. Dengan lahan yang luas dan subur inilah masyarakat mampu memanfaatkannya sebagai mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup, dijadikan sebagai lahan untuk membajak sawah yang nantinya akan di jadikan tempat menanamsuatu barang yang bisa di perkenalkan bahkan ditingkatkan nilai jualnya.
Mayoritas penduduk Kelurahan Watang Bacukiki adalah bermata pencaharian sebagai petani. Ada juga petani tambak, peternak, berkebun dan masih banyak lagi. Namun penghasilan yang paling besar di Kelurahan Watang Bacukiki adalah hasil dari sawahnya.
Penulis saat ini hanya memberikan gambaran dan hal apa saja yang ada di Kecamatan Bacukiki, membutuhkan waktu dan mengenal lebih dalam agar bisa jatuh cinta di Kelurahan Watang Bacukiki. Adapun penjelasan, pembahasan, dan penelusurah lebih mendalam terkait dengan adat budaya dan kehidupan masyarakatnya akan kami bahas di tulisan selanjutnya dan begitupun faktor-faktor keberhasilan ataupun kendala dari masyarakat yang berada di Kelurahan Watang Bacukiki. (*)