PAREPARE, PIJARNEWS.COM– Dosen homebase Fakshi, dan sejumlah dosen dari fakultas lingkup IAIN Parepare serta dosen perguruan tinggi lainnya, seperti Universitas Muhammadiyah Parepare, Institut Andi Sapada Parepare, dan STAI DDI Parepare, mengikuti Workshop Penelitian dan Publikasi Karya Tulis Ilmiah bagi dosen, di Cafe Lago’ta Parepare, Sabtu (30/10/2021).
Kegiatan yang digelar Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum (Fakshi) IAIN Parepare dibuka oleh Dekan Fakshi Dr. Hj. Rusdaya Basri, Lc., M.Ag., dan berlangsung selama dua hari.
Dalam sambutannya Dekan Dr. Hj. Rusdaya Basri, Lc., M.Ag. Mengapresiasi kegiatan tersebut. “Ini sangat penting baik bagi dosen kita maupun bagi fakultas, kita di Fakshi sebentar lagi menghadapi kegiatan Akreditasi Prodi, semua penelitian dan publikasi ilmiah karya dosen akan ditampilkan pada saat asesmen lapangan nantinya. Melalui kegiatan ini, semoga publikasi ilmiah dosen semakin memberikan kontribusi terhadap peningkatan mutu lembaga,” harap Rusdaya Basri seperti dikutip dari iainpare.ac.id.
Sementara di hari pertama workshop, Sabtu (30/10/2021) materinya terkait “Urgensi Akun Publikasi Ilmiah bagi Dosen dan Lembaga” yang dibawakan Kepala Pusat Penerbitan dan Publikasi IAIN Parepare Dr. M. Ali Rusdi, M.H.I. Selanjutnya, pengenalan dan tutorial aktivasi akun-akun publikasi ilmiah dosen, tutorial penggunaan Mendeley, Turnitin, dan submit jurnal di OJS oleh Muhammad Haramain, M.Sos.I dan Mahyuddin, M.A selaku fasilitator.
Pada Minggu (31/10/2021) materi nya yakni “Tren Penelitian Sosial Keagamaan di Bidang Syariah dan Ilmu Hukum” oleh Wahyuddin Halim, M.A., Ph.D., sebagai peneliti dan reviewer jurnal bereputasi.
Ketua Panitia Dr. Andi Bahri dalam laporannya menyampaikan workshop tersebut dilaksanakan selama dua hari, dengan tujuan untuk pengembangan kompetensi dosen.
“Makanya dikemas dalam model pendampingan oleh fasilitator, supaya dosen yang belum memiliki akun publikasi, langsung didampingi untuk membuat akun masing-masing, begitupun tentang teknis penggunaan aplikasi-aplikasi terkait, seperti Mendeley dan Turnitin,” jelasnya. (drg/mth)