PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Festival ‘Pitunggesso Mabbicara Ugi’ (Tomaugi) yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Bahasa Daerah (IGBD) Kota Parepare, telah selesai. Penutupan dilakukan di Balai Ainun. Habibie, Minggu (27/02/2022).
Kegiatan yang digelar sejak tanggal 17 Februari itu, ditutup oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Parepare, Arifuddin Idris.
Pada acara penutupan itu, dilakukan penyerahan hadiah kepada pemenang tujuh kategori lomba dalam Festival Tomaugi. Yakni, Lomba debat (mappasilolog bicara) kategori umun, lomba MC bahasa Bugis (Pangngulu Ada) kategori umum, lomba baca berita (Mabbaca kateba/biritta) kategori SMA/SMK/sederajat, lomba baca puisi (massanja’) kategori SD, lomba Stand up Comedy (Makkastone) tingkat SD, lomba Stand up Comedy (Makkastone) tingkat SMP dan lomba Stand up Comedy (Makkastone) tingkat SMA.
Ketua IGBD Kota Parepare, Rahmaniar mengucapkan banyak terimakasih kepada Wali Kota Parepare, Taufan Pawe atas dukungannya kepada kegiatan itu. Juga kepada Disdikbud Parepare dan sejumlah sponsor.
“Kegiatan ini tidak bisa berjalan dengan kalau tanpa dukungan Bapak Wali Kota dan juga dinas Pendidikan. Serta saya ucapkan banyak terimakasih kepada segenap sponsor. Dan tentunya juga kepada peserta yang sudah berpartisipasi pada kegiatan lomba,” ujar Niar -sapaannya-
Sementara, Kepala Disdikbud Parepare, Arifuddin Idirs saat menutup Festival Tomaugi mengatakan, Disdikbud akan mendorong lahirnya satu Peraturan Daerah (Perda) khusus tentang bahasa daerah. Itu sebagai wujud dukungan Disdikbud terhadap bahasa daerah.
Ia juga mengatakan, kegiatan seperti itu harus selalu dilakukan. Agar, bahasa bugis tidak terkikis oleh zaman.
“Benar yang dikatakan Pak Wali saat sambutan membuka kegiatan. Bahwa, bahasa bugis ini akan punah kalau kita tidak jaga. Makanya, kegiatan-kegiatan seperti ini harus selalu ada. Kita jaga bahasa daerah kita,” ujarnya.
Arifuddin juga berpesan, guru-guru bahasa daerah agar mengembangkan potensinya. Terutama, dalam hal metode pembelajaran. Kata dia, pembelajaran bahasa daerah tidak boleh sekadar menggugurkan kewajiban.
“Harus ada inovasi dalam pembelajaran bahasa daerah. Ini agar bahasa daerah kita tetap terjaga,” harapnya.
Sebagai informasi, kegiatan Festival Tomaugi itu dilaksanakan pada tanggal 17 Februari. Dilaksanakan untuk memperingati hari bahasa ibu internasional. Juga, dalam memeriahkan HUT Kota Parepare. Pada kegiatan penutupan itu, juga dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kota Parepare, Erna Rasyid Taufan.(*)
Editor : Mulyadi Ma’ruf