MAROS, PIJARNEWS.COM – Senin siang (23/11/2020), Sutan tertawa sambil sesekali menutup mulutnya. Bocah lima tahun itu didampingi ibunya, Fajriah, sambil menatap layar handphone. Di layar, tampak adegan tiga pendongeng memeragakan gerakan pencak silat lalu memakai masker. Ya, tontonan ini adalah salah satu video di channel YouTube yang berjudul Jurus Melawan Virus Corona ala Dongkelor.
Fajriah juga tertawa. Sesekali, ibu rumah tangga ini mengangguk ketika Sutan menanyakan sesuatu dari tontonannya. Keduanya asyik menyimak di rumah mereka yang terletak di Kompleks Pasar Terminal Maros.
“Semenjak korona, saya sudah jarang bawa Sutan ke luar rumah. Biasanya tiap akhir pekan saya ajak ke mal di Makassar atau ke taman bermain. Sekarang kami memilih di rumah saja. Bisa nonton Dongkelor di youtube,” ucapnya tersenyum.
Menurutnya, Dongkelor menjadi salah satu tontonan favorit putra semata wayangnya itu. Implementasi dengan mudah anak-anak, pesan yang disampaikannya pun sarat edukasi dan nilai-nilai moral. “Anak tidak mendapat tempat hiburan namun sekaligus belajar,” kata Fajriah.
* Apa sebenarnya Dongkelor?
Pustakawan Madya Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tulus Wulan Juni menceritakan informasi dari akronim Dongeng Keliling Online dari Rumah yang hadir sejak 2 Mei 2020 atau bertepatan dengan Hardiknas.
Saat pertama tayang, Dongkelor dilihat langsung melalui instagram di akun media sosial Dongkel: Dongkel Perpusling. Tayangan tersebut berjalan hingga episode ke-7. Selanjutnya episode ke-8 selanjutnya dilihat di channel YouTube: Dongkel Perpusling. Inovasi Dongkelor adalah program perluasan dari inovasi Dongkel dengan Mobile Library.
“Saat pandemi yang mengharuskan anak-layanan bersama keluarga harus tinggal di rumah, maka Dongkel dipindahkan dari layanan offline yang selama mengunjungi tempat-tempat umum dan sekolah ke online atau berani,” jelas Tulus Pijarnews.com, Selasa (24/11) / 2020).
Dongkelor tayang setiap Minggu. Jadwal tayang normal untuk episode baru setiap hari Sabtu mulai pukul 10.00 Wita. Namun biasa Dongkelor berlaku yang diakibatkan permasalahan teknis. Karena Dongkelor yang tayang saat ini masih dalam proses uji coba dan belum ada anggaran khusus serta dukungan peralatan studio yang memadahi.
“Harapannya tahun depan semuanya bisa berjalan lancar,” tambah 40 besar ASN Inspiratif Anugerah ASN Menpan 2020 ini.
Kini, Dongkelor sudah diproduksi dan ditampilkan sebanyak 27 episode. Ada 5 episode yang telah selesai pengambilan gambar di Studio 1 Perpustakaan Umum Kota Makassar. Saat ini masih proses editing dan akan siap ditampilkan.
Sementara jumlah pendongeng ada 30 orang. Setiap episode menampilkan 2 orang pendongeng kecuali episode khusus yang bisa melibatkan lebih dari 2 pendongeng.
“Inspirasi menghadirkan Dongkelor adalah layanan Dongeng tetap bisa hadir ke masyarakat walaupun di tengah Pandemi Covid19,” kata Tulus.
Menurutnya, nama Dongkelor sendiri terinspirasi dari nama tumbuhan yang tidak dapat dipercaya dapat menangkal virus corona yakni daun kelor.
Tujuannya agar pembinaan kegemaran membaca kepada anak-anak melalui aktivitas dongeng tetap berjalan di tengah pandemi Covid19. Melalui Dongkelor anak-anak dan masyarakat yang diberikan edukasi tentang protokol kesehatan seperti 3 M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dengan Sabun dan Menjaga Jarak).
Selain itu tetap memberikan wadah kepada para pendongeng untuk terus melanjutkan dan melestarikan dongeng / cerita rakyat di tengah-tengah masyarakat yang kaya dengan pendidikan karakter bagi anak-anak. (*)
Penulis: Dian Muhtadiah Hamna