KALTIM, PIJARNEWS.COM–Bersama Gubernur se Indonesia, Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar membawa air dan tanah asal Sulbar ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur untuk disatukan dalam kendi nusantara yang akan disimpan di titik nol IKN Nusantara.
Kegiatan tersebut sebagai rangakaian kemah Presiden Joko Widodo di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, Senin – Selasa , 14-15 Maret.
Menariknya, Air yang dibawa dari Sulbar, diambil dari sungai yang hulunya di daerah Kabupaten Mamasa yang terdapat Gunung Gandang Dewata dan Gunung Mambuliling, dan bermuara ke lima kabupaten. Sedangkan tanah, diambil dari lima titik lokasi di lima kabupaten. Pengambilan air dan tanah tersebut, menggambarkan enam kabupaten di Sulbar yang pada zaman dahulu merupakan konfederasi 14 kerajaan di wilayah Mandar. Yaitu tujuh kerajaan di hulu sungai (Pitu Ulunna Salu) dan tujuh kerajaan di muara sungai (Pitu Ba’bana Binanga), yang bermufakat saling menguatkan dalam ikrar yang disebut Sipamandaq.
“Air diambil dari sungai yang hulunya di DAS di Kabupaten Mamasa. Tanah diambil dari lokasi tertentu di lima kabupaten, sehingga air dan tanah yang dibawa ke IKN merupakan refresentase wilayah Provinsi Sulbar yang pada zaman dulu merupakan konfederasi tujuh kerajaan di wilayah pegunungan dan tujuh kerajaan di wilayah pantai,” jelas Gubernur Ali Baal Masdar.
Kepala Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik Sulbar, Mustari Mula mengatakan pengambilan sampel air dan tanah yang dibawa ke titik nol IKN, dilakukan sejak beberapa hari lalu dan sudah diantar khusus ke Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara. Pengambilan sampel air dan tanah dikoordinir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Gufran Darma Dirawan.
“Pengambilan air dan tanah dari beberapa titik lokasi dengan mempertimbangkan makna filosofis dan sejarah Sulbar yang merupakan satu kesatuan dari enam kabupaten,” jelasnya.
Air dan tanah dari Sulbar akan disatukan dengan air dan tanah dari semua provinsi dalam kendi nusantara untuk selanjutnya disimpan di titik nol ibukota nusantara.