PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Soreang Peduli (FMSP) Kota Santri Parepare menggelar aksi damai penolakan pembangunan sekolah G yang akan dibangun di Jalan HM. Arsyad No. 252, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Jumat (6/10/2023).
Aksi damai tersebut dihadiri sejumlah organisasi masyarakat. Di antaranya Forum Masyarakat Soreang Peduli Kota Santri, Sahabat Jariyah Parepare, Forum Peduli Umat (FPU) Parepare, Front Persaudaraan Islam (FPI), dan diikuti sejumlah warga Soreang.
Masyarakat Soreang sebelumnya sudah pernah melakukan aksi damai sehingga pembangunan sekolah G sempat terhenti.
Informasi yang diperoleh, yayasan pendirian sekolah sudah berusaha mendirikan sekolah tersebut sejak 2017. Namun, tak memperoleh izin akibat penolakan warga.
Walau demikian, pengurus yayasan terus berupaya memperoleh izin. Alhasil, pada 3 Juli 2023, pengelola yayasan mendapatkan surat izin pembangunan dari Pemerintah Kota Parepare, sehingga pengelola yayasan akan melanjutkan pembangunan.
Sekretaris Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orda Kota Parepare yang juga Tokoh Masyarakat Soreang, Dr. Ir. Muhammad Nashir T. S.T., M.T, berharap sekolah itu tidak dibangun di Soreang. Sebab, katanya, di Kelurahan Watang Soreang, Kecamatan Soreang mayoritas penduduknya beragama Islam. Terlebih lagi, katanya, di Kecamatan Soreang sudah memiliki banyak fasilitas pendidikan.
“Kalau kita teliti seluruh dokumen-dokumennya, terdapat beberapa persoalan di dalamnya, kemudian berdasarkan Permendikbud No. 36 Tahun 2014 terkait dengan izin pendirian sekolah, sekolah ini belum memiliki studi kelayakan, studi kelayakan sosial, dan studi kelayakan budaya serta bisa mengakibatkan konflik horizontal. Kami juga mendapatkan informasi bahwa belum ada proses di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” tegas Nashir.
Peserta aksi damai juga melakukan pengumpulan tanda tangan sebagai bentuk penolakan pembangunan sekolah. Mereka juga memberi spanduk penyegelan di depan pintu gerbang lokasi pembangunan.
Tokoh Masyarakat, H Abd Rahman Saleh dalam orasinya menyayangkan rencana pembangunan sekolah di lingkungan yang mayoritas muslim.
“Apakah tidak ada lokasi lain dan apakah tidak ada sekolah lain sehingga sekolah harus didirikan di Soreang. Ini bisa mengundang amarah umat,” kata aktivis Forum Peduli Ummat (FPU).
Warga yang melakukan aksi damai tersebut menghasilkan kesepakatan yakni;
- Warga Kelurahan Watang Soreang dan sekitarnya menolak keras pembangunan sekolah PAUD, TK, SD, SMP, SMA G.
- Menuntut Pemerintah Kota Parepare untuk segera menghentikan pembangunan sekolah G.
- Menuntut Pemerintah Kota Parepare untuk mencabut izin Sekolah G.
- Menuntut Pemerintah Kota Parepare untuk memindahkan lokasi Sekolah G yang ada di Kelurahan Watang Soreang ke tempat lainnya.
Aksi damai tersebut dikawal aparat kepolisian Polres Parepare. Hingga berita ini ditayangkan, wartawan berupaya menghubungi pihak yayasan sekolah untuk meminta tanggapan, terkait aksi damai warga menolak pembangunan sekolah tersebut. (*)
Reporter : Abd Rahmat Paudzi (Mahasiswa PPL, Prodi KPI, STAIN Majene)