PAREPARE, PIJARNEWS.COM– Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar kegiatan Kuliah Tamu yang menghadirkan narasumber dari Staff Khusus (Stafsus) Kementerian Agama RI H. Mohammad Nuruzzaman.
Kuliah tamu yang mengangkat tema “Pengaruh Moderasi Beragama Lingkup Kementerian Agama RI Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” itu dilaksanakan di Auditorium IAIN Parepare, Jum’at (27/05/2022).
Hadir dalam kegiatan tersebut Rektor IAIN Parepare Dr. K. Hannani, M. Ag, Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Dr. A. Nurkidam, M. Hum, Dekan Fakultas Tarbiyah Dr. Zulfah, M. Pd, Kepala Ma’had Al-Jamiah Budiman, M. HI, serta dari jajaran dosen dan mahasiswa IAIN Parepare.
Rektor IAIN Parepare Dr. K. Hannani, M. Ag dalam sambutanya menyampaikan ucapan terima kasih dan selamat datang kepada pemateri kuliah tamu kita H. Mohammad Nuruzzaman di kampus IAIN Parepare. Usai menyampaikan sambutan, dalam kesempatan itu rektor juga membuka pelaksanaan PPL Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dan Pelepasan PPL Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD).
H. Mohammad Nuruzzaman dalam paparan materinya menyampaikan, sebagai umat yang moderat yang seharusnya dapat menghargai orang lain. “Jangan pernah menuntut orang lain untuk menghargai kita, sebagai contoh ketika ada orang yang tidak berpuasa disaat kebanyakan orang lainnya berpuasa maka kita harus menghargai mereka, sebab kita berpuasa tidak hanya menahan lapar tapi juga menahan amarah,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya salah satu ciri orang yang moderat dan toleran bukan hanya saling menghargai tapi juga saling bekerja sama serta tolong menolong dalam hal kebaikan.
Disela-sela materinya H. Mohammad Nuruzzaman yang juga Komandan Densus 99 Asmaul Husna itu memberikan pertanyaan kepada para peserta kuliah tamu “Kalian pilih mana, ingin menolong orang yang ada di Toraja yang kelaparan atau menolong orang-orang yang ada di Palestina?”, tanya H. Mohammad Nuruzzaman.
Hadirin serentak banyak yang menjawab Toraja, dia pun membenarkan hal tersebut dan memuji pandangan mahasiswa IAIN Parepare terhadap pengetahuan moderat.
“Mengapa mendahulukan Toraja? karena mereka adalah bagian dari bangsa kita, dan kita bersaudara dan sebangsa, sedangkan Palestina kita berbeda bangsa dan jarak antara kita dengan Palestina jauh,” jelas H. Mohammad Nuruzzaman.
Reporter : Wahyuddin