PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Nurdin Abdullah, mengunjungi Pelabuhan Nusantara Kota Parepare, yang disambut langsung Walikota, Wakil Walikota, Sekda dan Pejabat Lingkup Pemerintah Kota Parepare, Jumat 3 April 2020.
Gubernur Sulsel berkunjung, tidak lain untuk memastikan kesiapan Pelabuhan Nusantara Kota Parepare, untuk menerima penumpang dari dua lokasi berbeda, yakni penumpang dari Nunukan dan juga penumpang dari Samarinda.
Tercatat ratusan penumpang tersebut akan berlabuh di Kota Parepare, pada Jumat 3 April 2020, yang terdiri dari beberapa Daerah yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat.
Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah, mengatakan, kesiapan pelabuhan dalam melakukan protap penanganan Covid-19 dibutuhkan dalam mencegah penyebaran Virus tersebut.
“Salah satu pintu masuk ini perlu kita perketat yakni melalui laut, karena tidak sedikit juga penumpang yang masuk merupakan warga yang telah berkunjung dari beberapa daerah, yang ditakutkan bisa terdampak pada penyebaran virus teraebut,”katanya.
NA singkatan Nurdin Abdullah, mengaku sampai saat ini belum ada penutupan aktivitas pelabuhan, khususnya pelabuhan Kota Parepare, dan Kota Makassar, namun kita akan lebih perketat lagi.
“Yang kita lakukan perketat pintu masuk ini, disinilah mulai kita sharing agar bisa ditahu jika penumpang tersebut mengalami gejala atau tidak, dan kita juga lakukan isolasi kepada penumpang selama 14 hari, ini dilakukan untuk memastikan tidak ada gejala dan masa inkubasi bisa berakhir,”jelasnya.
Walikota Parepare, HM Taufan Pawe, mengatakan, Pemerintah Kota Parepare melalui dinas kesehatan selama ditetapkan masa tanggap darurat terhadap wabah tersebut, telah bersama-sama dengan Pelindo dan kesehatan pelabuhan untuk memperketat pengawasan pintu masuk ini.
“Termasuk yang kita lakukan penyemprotan disinfektan pada barang penumpang, dan juga langkah pemeriksaan suhu tubuh penumpang, selain itu kita juga menyemprot pada seluruh lokasi pelabuhan dan juga titik yang dilalui warga, agar kondisi semuanya diharapkan bisa steril,”ungkapnya.
Taufan, menuturkan, jika terdapat penumpang yang memiliki gejala atau dicurigai terdampak virus tersebut, maka tenaga medis yang bertugas langsung melakukan penanganan lebih lanjut, dan membawa ke RSUD Andi Makkasau untuk ditangani lebih serius.
“Sementara untuk penumpang yang tujuannya Parepare kita akan lakukan isolasi mandiri, dan pemantauan secara berkala serta diminta untuk sementara tidak berintraksi dengan keluarga, kerabat, atau warga sekitar rumahnya, hingga masa inkubasi 14 hari selesai,”tuturnya.(rls)