MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah mengelar rapat virtual video conference dengan lembaga dan organisasi sosial serta perguruan tinggi swasta (PTS) se Sulsel terkait kolaborasi penanganan Covid-19, Kamis (2/4/2020).
Peserta tergabung Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia. Mereka diajak untuk terus memberikan semangat dan motivasi kepada masyarakat, bukan ketakutan. Selain itu mereka juga diharapkan dapat memberikan edukasi agar tidak menolak pemakaman bagi korban Covid-19 atau pun yang belum menjadi positif dan tetapi mendapat stigma dari masyarakat. Demikian juga perguruan tinggi swasta agar dapat membantu warga sekitar.
Bukan hanya itu, Gubernur Sulsel juga mendengarkan masukan mereka. Termasuk yang disampaikan adalah agar pemerintah mengawasi dengan ketat terkait pendistribusian alat kesehatan yang ada, khususnya alat pelindung diri/APD sehingga harganya bisa normal kembali.
“Kami di rumah sakit susah sekali mendapatkan APD, seperti masker bedah, ataupun kami beli dengan berkali lipat naiknya, biasanya Rp 50 ribu per boks sekarang Rp 450 ribu,” kata Ketua STIKES Mega Buana Palopo Nilawati Uly.
Sedangkan pemakaian di masker beda di rumah sakit biasanya tiga hingga empat dos per hari. Ia juga berharap agar rumah sakit di Palopo dapat diberikan bantuan APD.
Nila memberikan usulan agar wilayah Palopo ditunjuk rumah sakit pemerintah khusus menangani Covid-19.
“Untuk di Kota Palopo, yang kami ketahui masih merujuk ke RS Lakipadada di Tana Toraja,” sebutnya.
Sementara itu, Gubernur memberikan respons, bahwa pusat layanan kesehatan yang membutuhkan APD dapat menghubungi call center dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel.
“Kita punya gugus tugas. Di sana logistik kita APD apa saja mau diminta. Kemarin kami baru mendapatkan 15 ribu masker, jadi kalau masker bisa,” jelasnya.
Sedangkan saran terkait hadir rumah sakit rujukan di Kota Palopo dijelaskan, bahwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading di Kota Palopo telah ditunjuk menjadi rumah sakit rujukan penyangga.
“Rumah Sakit Umum Daerah Sawerigading, itu menjadi rumah sakit rujukan penyangga, itu yang menjadi penyangga kita. Kalau rujukannya memang di Rumah sakit Lakipadada,” paparnya.
Saran lain adalah agar pemerintah juga menyiapkan memberikan pulsa paket data agar mahasiswa dapat melakukan pembelajaran online. (rls/dmh)