SIDRAP, PIJARNEWS.COM — Peternak ayam disejumlah daerah, termasuk di Sidrap dan sekitarnya mengeluhkan turunnya harga jual telur ayam. Penurunan itu, diduga dipicu permintaan yang melemah serta beredarnya telur ayam siap tetas atau breeding.
Forum Peternak Petelur (FPP) Sidrap meminta agar hal ini segera menjadi perhatian Pemprov dan Pemkab. Mereka menyarankan, telur breeding tidak dilempar ke pasaran. Sehingga peternak lokal bisa leluasa menjual telurnya.
“Kini, harga telur ras peternak Rp30.000-Rp31.000 per rak sedangkan telur siap tetas dengan harga dikisaran Rp22.000 per rak. Selisihnya terlalu besar sehingga peternak lokal sulit bersaing” jelas salah seorang peternak di Sidrap, H Bahrul Appas.
Telur breeding diproduksi oleh produsen ayam bibit (DOC). Telur jenis ini kabarnya sudah beredar di Makassar, Maros, Gowa dan sekitarnya.
Dalam Permentan 32 tahun 2017, tentang penyediaan, peredaran, dan pengawasan ayam ras dan telur konsumsi, memang diatur dalam pasal 1 bahwa, telur konsumsi adalah hasil budidaya ayam petelur Final Stok. Artinya, bukan yang berasal dari DOC atau telur siap tetas yang belum dibudidayakan. (sud/ris)