BARRU, PIJARNEWS.COM–Ada yang unik dengan berdekatannya Hari Pahlawan 10 November dan Hari Kesehatan Nasional 11 November. Pasalnya, Pandemi Covid-19 tahun ini, menguras banyak perhatian dan pada akhirnya mengangkat beberapa tokoh kesehatan, yang berjibaku dengan publik untuk memenangkan perang melawan wabah Corona.
Salah satunya adalah dr. Amis Rifai, yang belum setengah tahun menjadi Kadis Kesehatan, tetiba wabah Virus Corona merambah Indonesia dan Daerah. Walhasil, Kepala Daerah Barru Ir. H. Suardi Saleh M.Si menetapkan dr. Amis Rifai sebagai Juru Bicara Khusus Covid-19 Kabupaten Barru, sejak Maret awal tahun ini.
Dokter umum yang mengawali karir kepegawaiannya di Sulawesi Tengah, kemudian mencari jalan pulang, mengabdi di tanah leluhur nya, Barru.
Akhirnya, ia pun Hijrah ke Barru di Tahun 2005, di kampung halamannya, Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar Angkatan 1984 ini, mengawali karirnya sebagai bagian dari Tenaga Medis di RSUD Barru.
Walhasil, Lelaki yang memiliki senyum manis ini, mampu menunjukkan dedikasi dan kinerja tinggi, kemampuannya berkomunikasi serta luasnya kolega di instansi pemerintah pusat, membuatnya sebagai tokoh kunci pembangunan RSUD Barru, dari “kurang layak” hingga jadi “mentereng”, seperti sekarang ini.
Karena kemampuan komunikasi, disertai manajemen organisasi inilah, Beliau dipercaya menduduki jabatan puncak di RSUD Barru sebelum akhirnya, di tahun 2019, Kursi Dinas Kesehatan Barru jadi amanah yang diemban.
Sebagai Jubir Khusus Covid-19, yang mengelola semua aspek pemerintahan dan kemasyarakatan sejak Maret hingga bulan ini, membuat nama dr. Amis Rifai semakin akrab di masyarakat Barru, sebagai “Dokter Merakyat”.
Di Hari Kesehatan Nasional 2020, Kamis (11/11/2020) kemarin, dr. Amis Rifai menyampaikan harapannya,
“Saya berharap dengan semangat Hari Kesehatan Nasional ke-56, masyarakat tetap disiplin dengan protokol kesehatan sebagai upaya melawan penyebaran covid 19 sampai ditemukan Vaksin Covid 19 dengan uji klinik meyakinkan” sebut pria kelahiran Maret 1966 ini, sembari mengisyaratkan doanya agar pemerintah pusat berhasil untuk mendapatkan Vaksin Covid-19 demi mengakhiri Pandemi.
Di Jakarta sendiri, sesuai rilis Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Vaksin menjadi secercah harapan dalam penanganan kasus COVID-19. Tingkat keamanan dan keefektifannya juga menjadi faktor yang dijaga dengan ketat.
Dalam tugas penting ini, ada sosok berpengalaman untuk mengawal proses pengembangan dan uji klinis vaksin COVID-19. Namanya, Prof. Kusnandi Rusmil yang berpengalaman melakukan 26 uji klinis vaksin sepanjang karir profesionalnya, dan didapuk menjadi Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19.
“Saya mendapat kepercayaan untuk melaksanakan hampir semua imunisasi. Jadi mulai dari imunisasi DPT, Hepatitis B, uji klinis fase I-II, kemudian pentabio, kemudian bersama Prof. Sri meneliti vaksin Dengue, kemudian vaksin pneumococcus,” ujar Prof. Kusnandi dalam Dialog Produktif bertema ‘Berjuang Tanpa Lelah Menyiapkan Vaksin’ yang digelar di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (10/11/2020).
Prof. Kusnandi menegaskan imunisasi merupakan hal penting yang harus terus diperjuangkan pemerintah Indonesia. Tujuan akhirnya tentu mencegah berbagai penyakit infeksi yang menjangkit anak-anak atau masyarakat usia dewasa.(rls)