MAKASSAR, PIJARNEWS.COM — Hasil pemeriksaan sampel dari kedua pasien yang diduga mengidap penyakit Cacar Monyet (Monkey Poxs) akan diketahui Sabtu, (27/8/2022) mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel, Erwan Tri Sulistyo.
“Kedua pasien, dari Rumah Sakit (RS) Universitas Hasanuddin (Unhas) dan RS Labuang Baji kita sudah kirim sampelnya ke Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) insyaAllah besok sampai di Jakarta,” ungkap Erwan saat ditemui di ruang kerjanya Rabu (24/8/2022).
“Biasanya itu ketika sampai di Jakarta itu informasi yang kita terima hasilnya sekitar dua hari, dan hari Jum’at atau Sabtu sudah keluar hasilnya. Mudah-mudahan hasilnya cepat kita terima,” sambungnya.
Erwan mengaku, hingga kini belum ada tambahan kasus yang terduga mengidap Cacar Monyet selain dari kedua orang tersebut.
“Kalau laporan dari teman-teman kabupaten lainnya, termasuk dari Makassar sendiri belum ada tambahannya,” imbuhnya.
Kapala Bidang (Kabid) Humas RS Unhas, Dr. Andi Alfian Zainuddin membenarkan adanya pasien yang terduga terkena Cacar Monyet dirawat di RS Unhas.
“Jadi memang kami menerima pasien yah, pada 22 Agustus 2022 seorang laki-laki usia 30an tahun. Datang dengan keluhan demam, batuk, sesak dan ada ruam seperti cacar dan ada riwayat bepergian juga dari Jakarta,” kata Alfian.
Sementara itu, Direktur RS Labuang Baji, Haris Nawawi menerangkan, pasien yang dicurigai terkena Monkey Poxs karena adanya gejala-gejala yang menyerupai penyakit Cacar Monyet.
“Ini sebenarnya baru suspek jadi dicurigai monkey poks yang masuk ke dua hari terakhir di RS Labuang Baji karena ciri-cirinya hampir sama dia demam tinggi satu , dua hari terus muncul ruam di muka terus sekarang sampai satu badan,” ungkap Haris.
“Gejalanya hampir sama dengan cacar Monyet karena ada pembesaran kelenjar sebelah kiri,” sambungnya.
Berbeda dengan kasus yang dirawat di RS Unhas, pasien yang dirawat di RS Labuang Baji tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri ataupun ke luar kota.
“Tapi ini orang tidak pernah ada riwayat perjalanan, luar maupun dalam, makanya sampelnya kemarin di kirim ke Letbang di Jakarta Mudah-mudahan kalau berjalan normal, 3 hari sudah keluar hasilnya,” tutupnya.
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin