PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Parepare, menyatakan kandungan kimiawi air laut di pantai Cempae, Parepare, melebihi ambang batas pasca adanya tumpahan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar, pada Kamis lalu (10/1/2019).
Hal ini diungkapkan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala DLH Kota Parepare, Syamsuddin Taha via Whatsapp pribadinya saat dikonfirmasi oleh Pijarnews. Sabtu (19/1/2019).
Mantan kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini mengungkapkan, hasil uji sampel yang diteliti di laboratorium pada hari Jumat, 11 Januari 2019, mengindikasikan secara kimiawi air laut pada 2 titik sampel kandungan minyak melebihi ambang batas.
“Pengambilan sample kami lakukan pada hari Jumat tanggal 11 januari 2019. Untuk parameter minyak/lemak melampaui ambang batas sesuai pergub no.69 2010, hasil uji sample ini adalah rona awal pada saat 1 hari setelah insident terjadi,” tulisnya di akun Whatshapp miliknya.
Oleh karena itu, kata Syamsuddin, DLH Kota Parepare, berencana akan menurunkan kembali LAB DLH untuk pengambilan sample pada titik koordinat yang sama, sebagai bahan untuk membuat kesimpulan atas pemantauan yang dilaksanakan terhadap upaya penanganan yang dilakukan oleh Pihak PT .Pertmina TBBM Parepare.
Meski demikian, pihak DLH Kota Parepare masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan apakah pantai cempae terbukti tercemar minyak solar atas tumpahan dari kapal MT Golden Pearl XIV kamis pekan lalu,”Saya tunggu analisis teman laboratorium, baru disampaikan hasil lab fisika dan kimia, analisis lanjut saya tunggu laporannya,” jelasnya.
Sebelumnya pihak Pertamina Region Sulsel, merilis jika tumpahan minyak tersebut berasal dari kapal tanker MT Golden Pearl XIV, yang mengalami kebocoran saat melakukan bongkar muat di TBBM Pertamina Parepare hingga mencemari pantai Cempae.
Reporter: Amiruddin
Editor: Abdillah.Ms