MAKASSAR, PIJARNEWS.COM—Hasanuddin International Conference on Social and Political Sciences 2019 mengangkat tema Social and Climate Changes in 5.0 Society. Tema ini mempertemukan gagasan bahwa ilmu sosial politik memiliki dampak terhadap perubahan iklim dan diperlukan upaya-upaya konkret agar lingkungan dapat senantiasa terjaga beriringan dengan kemajuan teknologi menuju society 5.0.
Hal ini disampaikan Dr. Nuvida Raf, Ketua Panitia HICOSPOS 2019 saat ditemui di Gedung DPRD Kota Makassar usai melakukan audiensi dengan Ketua DPRD Kota Makassar, belum lama ini.
“Society 5.0 mungkin sesuatu yang baru bagi masyarakat Indonesia, khususnya warga Makassar. Namun tidak dapat dielakkan lagi tahun 2020, Jepang adalah negara pertama yang sudah siap menghadapi Revolusi Industri 5.0 dengan konsep Society 5.0. Beberapa waktu lalu, pemerintah Jepang bahkan meluncurkan video promosi Society 5.0 yang menggemparkan dunia,” jelas Dr. Nuvida Raf yang juga tenaga pengajar pada Departemen Sosiologi FISIP Universitas Hasanuddin.
Dr. Nuvida Raf mengungkapkan bahwa konferensi ini telah memenuhi persyaratan sebagai sebuah konferensi bertaraf internasional sebagaimana dipersyaratkan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
“Syarat Ristekdikti, sebuah konferensi dapat dikatakan bertaraf internasional apabila melibatkan 5 negara. HICOSPOS 2019, Alhamdulillah sudah mencapai target dimaksud. Narasumber kunci kami berasal dari Jerman, Prof. Arjen Boin dari Leiden Universitas berdampingan bersama Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu dari Indonesia”, urainya.
“Selanjutnya, narasumber undangan berasal dari Indonesia, Jepang, Filipina dan Jerman. Di antaranya Prof. Purwo Santoso, Ph.D. dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia, Prof. Eiji Oyamada, Ph.D. dari Doshisha University, Jepang, Prof. Wilfredo Carada, Ph.D. dari University of Philippines, Los Banos, Dr. Phil. Timo Markus Duile, Bonn University, Jerman dan Asst. Prof. Dr. Miriam Caryl C. dari University of Philippines, Los Banos. Selain itu, pemakalah pendamping juga melengkapi perwakilan negara-negara pemakalah dan peserta konferensi diantaranya: Indonesia, Malaysia, Bangladesh dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara lainnya,_ rinci Dr. Nuvida Raf.
Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo saat menerima silaturahmi dan audiensi panitia HICOSPOS 2019 menyampaikan apresiasinya atas kerja keras panitia sehingga kegiatan bereputasi internasional dapat kembali hadir di kota Makassar.
“Tentu kami senantiasa mendukung kegiatan akademik dan juga mendorong agar kegiatan serupa dapat berjalan secara berkesinambungan di kota Makassar untuk memacu kemajuan kota Makassar melalui riset dan publikasi inovatif dan berdampak kepada masyarakat,” jelasnya.
Wakil Dekan I FISIP Universitas Hasanuddin, Dr. Phil. Sukri, S.IP., M.Si. yang juga ditemui setelah audiensi bersama Ketua DPRD Kota Makassar mengungkapkan rasa syukurnya atas penerimaan yang baik dari Ketua DPRD Kota Makassar dan harapannya semoga hasil-hasil penelitian yang telah dipresentasikan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan kebijakan di kota Makassar.
“Semoga kehadiran HICOSPOS 2019 menjadi gong perubahan untuk Makassar lebih baik dan memiliki kebijakan berbasis data yang akurat, terukur serta dapat dipertanggungjawabkan,” terangnya.
Turut hadir dalam Audiensi bersama Ketua DPRD Kota Makassar, Dr. Phil. Sukri, S.IP., M.Si., Wakil Dekan I FISIP Unhas, Dr. Nuvida Raf, M.A, Ketua Panitia HICOSPOS 2019 dan Panitia HICOSPOS 2019, Dr. Andi Lukman, M.Si. dan Achmad Zulfikar, S.IP., M.Si., M.H. Adapun HICOSPOS 2019 akan diselenggarakan di Makassar (Hotel Singgasana) pada 21-22 Oktober 2019. Pendaftaran peserta Konferensi Internasional masih dibuka dan diperkenankan untuk mendaftar di tempat. (rls/dmh)