PINRANG, PIJARNEWS.COM–Polisi mengusut kasus 500 ton beras di gudang Bulog Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diduga hilang. Rekanan atau pihak ketiga Bulog Pinrang, yakni CV SMP turut diperiksa dalam kasus tersebut.
“Kita sudah periksa rekanan,” ungkap Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Muhalis saat dikonfirmasi detikSulsel, Selasa (22/11/2022).
Muhalis menjelaskan pihak rekanan yang diperiksa hanya satu orang. Rekanan ini yang sebelumnya disebut hanya meminjam beras sebanyak 500 ton.
“Satu orang dari CV SMP yang kita periksa. Saya belum cek apa posisinya yang diperiksa itu, tetapi dia bilang dari CV SMP begitu,” paparnya.
Muhalis juga masih enggan membeberkan apa saja hasil pemeriksaan dari CV SMP. Termasuk apakah CV SMP mengakui meminjam beras dari Bulog Pinrang sebanyak 500 ton tersebut.
“Itu yang kita mau sesuaikan dengan data (klaim bahwa beras 500 ton dipinjam CV SMP). Masih kita cek,” jelasnya.
Adapun sejauh ini saksi yang diperiksa kata Muhalis yakni sebanyak 8 orang. Mereka yang diperiksa berasal dari internal Bulog Pinrang dan rekanan.
“Delapan orang kita sudah periksa sebagai saksi. Baik dari Bulog maupun itu tadi rekanan,” rincinya.
Pihaknya pun tidak menepis soal potensi akan ada saksi tambahan yang diperiksa terkait dugaan hilangnya 500 ton beras di gudang Bulog Pinrang. Semuanya tergantung kebutuhan untuk melengkapi hasil penyelidikan.
“Kita cek dulu dokumen yang ada, kita sesuaikan dengan kebutuhan keterangan” paparnya.
Diberitakan sebelumnya, Pimpinan wilayah (Pimwil) Perum Bulog Sulselbar Bakhtiar AS turut angkat bicara terkait 500 ton beras yang hilang dari gudang Bulog di Kabupaten Pinrang. Berdasarkan pengakuan mantan kepala gudang, Muh Idris, beras itu tidak hilang melainkan dipinjamkan.
“Bahasa yang disampaikan (Muh. Idris) seperti itu bahwa itu peminjaman ke pihak ketiga,” ungkap Bakhtiar AS saat dikonfirmasi detikSulsel, Kamis (17/11/2022).
Bakhtiar melanjutkan, Muh. Idris menyampaikan beras dipinjamkan ke salah satu mitra atau rekanan Bulog Pinrang CV SMP. Namun informasi ini masih didalami lebih lanjut.
“Dari laporan yang kami terima disebutkan (mitra yang meminjam) yakni CV. SMP. Hanya disebutkan begitu,” jelasnya.
Dia menyampaikan pihaknya juga masih terus mengumpulkan dokumen dan informasi terkait dengan cara membentuk tim di internal. Nantinya laporan akhir akan dilaporkan jumlah beras yang hilang dan kronologi hilangnya beras tersebut.
“Jadi hasil penyelidikan dari tim internal akan dilaporkan ke Kanwil kemudian dari Kanwil laporkan lagi ke pusat,” bebernya. (*)
Sumber: detikSulsel
Editor: Dian Muhtadiah Hamna