PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Memasuki awal semester gasal tahun akademik 2019-2020, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar Rapat Akademik Dosen di Aula Serba Guna, Rabu, (21/8/2019).
Seluruh dosen, baik yang bersatus PNS, PPNPN, dan dosen luar biasa hadir dalam rapat akademik tersebut. Selain itu, rapat akademik ini, juga dihadiri para Wakil Rektor, para Dekan dan Wakil Dekan, Ketua Program Studi, Ketua Lembaga, Kepala UPT, Kepala Bagian dan Kasubbag.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Sitti Jamilah Amin memimpin pelaksanaan rapat tersebut. Rapat Akademik Dosen merupakan forum konsolidasi bagi dosen-dosen yang dilaksanakan sebelum memasuki masa perkuliahan.
Forum rapat akademik ini menjadi ajang orientasi pimpinan sekaligus forum aspirasi bagi dosen dalam menjalankan tugas pokoknya, yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Dalam pengarahannya, Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan menyampaikan banyak hal terkait dengan kebijakan dan dinamika perkembangan yang telah dan akan dihadapi di kampus.
Pada awal sambutannya, Rektor menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada dosen yang telah melaksanakan tugas dan fungsinya.
Menurutnya, apa yang dicapai IAIN Parepare hari ini adalah kontribusi semua pihak, khusus para dosen dalam melaksanakan tugas pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian.
Salah satu yang menarik dikemukakan Rektor dalam arahannya yaitu masalah pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Menurutnya, tugas dan fungsi dalam bidang pendidikan tidak ada masalah, tetapi pada bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, rektor menilainya ada masalah.
Beliau secara khusus menyoroti masalah hasil penelitian. “Hasil penelitian dosen hanya menjadi tumpukan sampah di LP2M. Hanya berujung dan berakhir sebagai laporan, setelah itu tidak bermanfaat lagi,” papar Rektor.
Ke depannya, rektor berharap hasil penelitian dosen bukan semata menghasilkan output, tetapi yang terpenting hasil penelitian tersebut memberikan manfaat (outcome). Setidaknya, hasil penelitian itu diejawantahkan dalam bidang pengabdian masyarakat atau pun bidang lainnya. Rektor menantang dosen untuk melakukan penelitian yang hasilnya dapat dimanfaatkan secara nyata dalam bidang pendidikan dan pengabdian.
Pada kesempatan ini pula, Rektor menyampaikan keterbukaannya dalam memimpin kampus dengan mempersilahkan para dosen untuk tetap berpikir kritis. “Silahkan berpikir kritis, tetapi kritis yang konstruktif, yaitu berpikir dengan memberikan solusi dari setiap masalah yang ada. Bukan sebaliknya, berpikir sinis apa lagi apatis,” papar Ahmad.
Hanya dengan sikap proaktif, konstruktif dan kebersamaan para dosen, lanjut Ahmad, maka kemajuan kampus dapat tercapai.
Memasuki semester baru, Rektor telah menyiapkan berbagai program. Salah satu rencananya adalah melakukan pembaruan sistem informasi kampus (Sisfo). Rektor menyampaikan aplikasi sistem informasi berbasis internet yang digunakan selama ini tidak mampu lagi menampung pengelolaan data yang dikebutuhan, salah satunya aksesbilitas dengan sistem Forlap Dikti yang tidak singkron. Untuk itu, ia akan meng-upgrade sistem informasi yang lebih mutakhir.
Selain hal tersebut, Rektor juga menyampaikan rencananya untuk melakukan penambahan tenaga dosen melalui seleksi dosen PPNPN pada pertengahan semester gasal tahun ini. “Rasio jumlah dosen kita belum ideal, yaitu 1 : 40, seharus 1 : 20. Oleh karena itu, saya sedang melobi ke Dirjen untuk memberikan kita kuota tenaga dosen PPNPM sebanyak 100 orang. Mudah-mudahan seleksi dosen PPNPN bisa kita lakukan dalam waktu dekat ini,” terang Ahmad Sultra Rustan.
Selain rencana tersebut, Rektor juga menyampaikan beberapa kabar yang cukup menggembirakan bagi dosen. Rektor menjanjikan jika mulai tahun ini, dia akan membayarkan kelebihan jam mengajar dosen secara full. “Saya telah meminta bagian perencanaan untuk menghitung pembayaran kelebihan mengajar. Mudah-mudahan anggaran kita memadai,” paparnya.
“Tetapi jika anggaran kita tidak mencukupi, maka syarat dan ketentuan berlaku,” tambahnya. Kabar gembira yang sama, juga disampaikan kepada dosen PPNPN, khususnya bagi mereka yang telah mengantongi SK fungsional akademik.
Rektor berencana akan segera membayarkan tunjangan fungsional mereka. Kabar gembira lainnya, ditujukan kepada dosen-dosen senior yang berpeluang mengajukan pengusulan guru besar. Rektor berkomitmen untuk membantu mereka dengan membentuk tim khusus pengusulan guru besar, termasuk membiayai segala kebutuhan dalam pengusulan tersebut.
Arahan terakhir Rektor dalam acara tersebut terkait moderasi keberagamaan. Rektor menghendaki seluruh civitas kampus, khususnya dosen untuk menguatkan moderasi keberagamaan di masyarakat. Bahkan Rektor meminta khusus kepada dosen yang berkerja sebagai muballig agar mesosialisasikan secara massif tentang moderasi beragama pada setiap mimbar-mimbar ceramah.
“Jika perlu, muballig dari IAIN Parepare dikenal karena anjuran moderasi keberagamaannya,” pungkas Rektor. (ss)