PINRANG, PIJARNEWS.COM–Sappe, ayah dari FH akhirnya buka suara mengapa merestui anak perempuannya yang berusia 14 tahun itu menikah dengan pria BH yang berumur 45 tahun. Selain suka sama suka, Sappe juga tidak ingin keluarganya menanggung aib jika membatalkan pernikahan itu.
Saat ditemu Pijarnews di kediamanya di Desa Watangpulu, Kecamatan Suppa, pria yang sehari-hari bekerja sebagai sopir truk pengangkut gabah itu mengatakan semula pihaknya tidak ingin menikahkan putrinya yang masih di bawah umur itu.
“Dua kali BH datang melamar. Dua kali pula kami tolak lamarannya. Tapi FH protes dan mengancam bunuh diri dan minum racun jika lamarannya ditolak. Akhirnya pernikahan itu kami restui,” kata Sappe.
Bukan itu saja. FH bahkan pernah minggat dari rumahnya selama tiga hari karena dua kali ditolak lamaran pacarnya. FH juga mengancam akan menyusul pacarnya ke Makassar jika lamaran kekasihnya itu ditolak.
“Karena takut terjadi apa-apa pada anak saya dan menjadi aib keluarga akhirnya kami restui pernikahannya. Kami jemput FH untuk dinikahkan dengan BH” kata Sappe didampingi istrinya, Asia.
Ia menambahkan hubungan asmara antara putrinya dengan BH belum terlalu lama. Baru sekira lima bulan. Perkenalannya diawali saat BH yang berprofesi sebagai tukang pijat refleksi datang ke kampungnya beberapa bulan lalu. Dari sini putrinya kenalan dan akhirnya akrab dengan BH.
“Sejak itu keduanya sering bertemu dan ada ketertarikan di antara keduanya untuk menjalin hubungan asmara,” katanya.
Sappe mengaku perbuatanya itu menyalahi aturan. Menikahkan anak di bawah umur. Tapi ia dilematis. Dengan berbagai pertimbangan dan setelah berembuk dengan keluarga, akhirnya ia memutuskan untuk menikahkan anak perempuannya yang masih berusia 14 tahun itu.
“Apa boleh buat. Kalau saya tidak lakukan ini, apa kata orang,” jelas Sappe.
Kini pasangan suami-istri itu sedang berbulan madu di kediaman BH di Makassar.
Reporter : Sucipto Al-muhaimin