“Saya memprediksi sekitar 60 persen bagus, teman-teman nampak antusias bisa mengikuti presentasi kami. Mereka bisa membuka kelas virtualnya, bisa mengunggah tugas-tugasnya sebagai seorang dosen. Ini sebuah awal yang baik, Insya Allah ke depan ini merupakan energi baru buat IAIN Parepare untuk memajukan kampus yang tercinta ini,” ungkap ayah dua anak yang seluruhnya juga bergelut di bidang Informasi dan Teknologi ini.
Sepanjang pemerintah tidak membatasi akses, lanjut Riyadi, program pembelajaran virtual ini memungkinkan dari mana saja bisa ikut bergabung kuliah di IAIN Parepare. Ini terbukti dari Massachusets Institute of Technology dari Amerika Serikat, seseorang bisa mengambil Strata Dua (S2) di sana, tanpa harus pergi ke Amerika. “Kita bisa mendapatkan gelar master dari kampus tersebut,” kata Riyadi.
Salah seorang peserta pembelajaran virtual yang merupakan Dosen Fakshi, Alfiansyah Anwar telah mengikuti selama dua hari dan akan berakhir pada Jumat (10/2) ini mengaku banyak manfaat yang diperoleh. Workshop yang mengedepankan protokol kesehatan tersebut membuat antusias para dosen untuk menggunakan metode pembelajaran virtual.