MAKASSAR, PIJARNEWS.COM– Cuaca panas yang melanda sebagian besar kabupaten/kota di Sulawesi Selatan (Sulsel) beberapa hari ini disebabkan, karena kurangnya tutupan awan di wilayah daratan. Hal ini diungkapkan langsung oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Makassar, Sulsel, Sabtu, (21/9/2024). .
Forecaster on Duty BMKG Sulsel, Sitti Nurhayati Hamzah, dalam keterangannya mengatakan untuk suhu panas yang terjadi belakangan ini disebabkan karena saat ini masih mengalami musim kemarau. Ditambah kurangnya tutupan awan di daratan menyebabkan wilayah daratan lebih banyak menerima panas matahari.
Lebih lanjut, kata dia, kurangnya curah hujan dan kurangnya cadangan air tanah semakin menambah panas. Dirinya memprakirakan cuaca panas ini akan berlangsung hingga bulan Oktober. “Pada tanggal 23 September 2024 posisi matahari tepat berada di ekuator yang kemudian posisi matahari bergerak menuju BBS (Belahan Bumi Selatan), sehingga diperkirakan cuaca panas ini diperkirakan bisa sampai bulan Oktober nanti,” jelasnya menambahkan.
Mengutip Antaranews.com, analisis terbaru dari Climate Central memperlihatkan bahwa empat kota di Indonesia, Sumedang, Bandar Lampung, Palembang, dan Makassar masuk dalam lima kota dengan suhu tertinggi di Asia Tenggara dalam periode Juni sampai Agustus 2024.
Laporan dari situs resmi Climate Central dan keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, memperlihatkan Makassar, Sumedang, Bandar Lampung, dan Palembang mengalami jumlah hari panas yang tertinggi antara periode Juni sampai Agustus 2024. “Rincian laporan yang dibuat lembaga nirlaba itu memperlihatkan Kota Makassar tercatat mengalami 88 hari panas, Sumedang 83 hari, serta Palembang dan Bandar Lampung masing-masing 81 hari. Kota kelima adalah Davao di Filipina yang mengalami 83 hari panas,” tulisnya seperti dikutip Pijarnews.com. (why)