ENREKANG, PIJARNEWS.COM — Sebentar lagi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Enrekang akan berubah bentuk menjadi Universitas Muhammadiyah Enrekang. Untuk itu, STKIP Muhammadiyah Enrekang terus berbenah dan berinovasi guna memaksimalkan implementasi catur dharma perguruan tinggi.
Setelah menerapkan sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Online dan sistem KRS Online, kini STKIP Muhammadiyah Enrekang juga sudah menerapkan Ujian Akhir Semester (UAS) berbasis Online atau UAS Online.
Sesuai panduan yang dikeluarkan Bagian Pengembangan IT STKIP Muhammadiyah Enrekang, sistem kerja UAS Online cukup sederhana.
“Sistem UAS Online hanya membutuhkan 4 langkah saja, pertama memasukkan alamat website UAS Online di https://lms.ummaspul.ac.id, selanjutnya langsung melakukan aktivasi atau log in, setelah itu memasukkan NIM dan PIN masing-masing mahasiswa,” kata Agusriandi, Kepala Pengembangan IT STKIP Muhammadiyah Enrekang melalui Whatsapp, Ahad (16/2/2020).
Langkah berikutnya, lanjut Agus adalah memilih matakuliah yang diujikan pada bagian menu yang sudah disiapkan lalu klik attempt quiz now untuk mengerjakan soal-soal dari mata kuliah yang diujiankan.
Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, Masnah mengatakan, sistem UAS Online baru diperuntukan bagi mahasiswa angkatan 2019.
“Untuk sementara, sistem UAS Online hanya diberlakukan kepada mahasiswa semester 1 atau angkatan 2019,” ucapnya.
Hal ini dilakukan, sambung Masnah, sebab program ini masih tahap ujicoba sistem. Namun untuk ke depannya, tentu akan diberlakukan secara umum untuk semua jenjang semester.
Masnah melanjutkan, dengan sistem UAS Online mahasiswa cukup mengerjakan soal-soal UAS melalui smartphone yang dimiliki masing-masing mahasiswa. Namun dengan catatan smartphone harus terkoneksi dengan internet.
“Kalau pun ada mahasiswa yang mengalami kesulitan bisa menggunakan komputer yang telah disiapkan di ruangan Multimedia,” jelasnya.
Masnah menegaskan dengan sistem UAS Online akan menghemat penggunaan kertas (paperless), selain itu yang lebih pokok adalah adanya efisiensi pelaksanaan UAS.
Senada dengan Masnah, Mustakim salah seorang dosen Pendidikan Bahasa Inggris sangat mendukung dan menyambut baik adanya inovasi ini.
“Ini bagus sekali, kiranya ini adalah respon akan trend perguruan tinggi yang lebih memilih menggunakan sistem digital dalam proses pembelajaran dan pengelolaan datanya,” ujarnya.
Ini juga adalah jawaban dari kebutuhan generasi millenial yang rata-rata sudah melek teknologi, termasuk mahasiswa.
Mustakim menilai dengan sistem UAS Online, akan lebih objektif dalam melakukan penilaian terhadap mahasiswa. “Siapa yang tidak siap, tentunya tidak akan mendapatkan nilai yang memuaskan, apalagi selepas ujian nilai sudah bisa langsung dilihat,” tegasnya.
Sistem ini juga sudah pasti efisien dari sisi penggunaan waktu, jadi intinya ini bagus sekali.
Meskipun demikian, Mr. Kim sapaan akrab Mustakim mengatakan hasil UAS Online bukan menjadi satu-satunya komponen penilaian, akan tetapi tetap diakumulasikan dengan jumlah kehadiran mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan dan juga attitude mahasiswa.
Pelaksanaan UAS Online yang sudah dimulai hari ini, Senin (17/2/2020), untuk sesi pertama diikuti oleh mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Bimbingan Konseling. (arm/alf)