MAMUJU, PIJARNEWS.COM–Ikatan Pelajar Mahasiswa Pitu Ulunna Salu (Ipmapus) Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Mamuju, Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Senin (27/6/2022).
Dalam aksinya, pengunjuk rasa menyampaikan orasi dan tuntutanya secara bergantian. Namun saat menyampaikan aksinya, massa aksi tak bisa masuk kedalam area kantor Bupati, sebab pintu gerbang dijaga satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Mamuju. Karena kecewa, massa aksi pun membakar ban di depan pintu gerbang.
Ketua Ipmapus Sulbar, Ali Mustakim mengatakan aksi dilakukan sebagai buntut pembatalan audiensi yang dijanjikan sejak dua pekan lalu.
“Dengan alasan yang tidak jelas, sehingga kami menganggap bahwa sikap Bupati tidak konsisten terhadap tuntutan yang kami bawa untuk masyarakat,” kata Takim saat menyampaikan orasinya.
Ipmapus Sulbar menyatakan mosi tidak percaya, sehingga melanjutkan aksi demonstrasi jilid dua.
Sementara itu, sejumlah tuntutan disampaikan oleh massa aksi, yakni meminta memperjelas bantuan bencana gempa tahap satu dan tahap dua ( gempa 6,2 magnitudo tahun 2021). Perjelas bantuan gempa (gempa 5,8 magnitudo tahun 2022).
Perjelas data DTKS penerima bantuan PKH dan BNPT kabupaten Mamuju. Meminta kejelasan terkait kasus pengadaan alat kesehatan dinas kesehatan kabupaten Mamuju yang sampai saat ini masih bergulir di kejaksaan.
Mendesak pemkab Mamuju segera membuat kebijakan untuk mengatası banjir di Mamuju. Meminta kejelasan terkait kelanjutan proyek pembangunan Landscape kota Mamuju.
Kemudian mendesak pemkab Mamuju agar mempertimbangkan program penghapusan tenaga honorer mengingat masih banyak sekolah- sekolah di pelosok yang masih kekurangan tenaga pengajar.
Memperjelas kriteria penerima dan kegunaan Kartu Mamuju Keren dan mendesak pemkab Mamuju segera mengevaluasi kepala desa yang melakukan pemecatan aparat desa secara sepihak.
Reporter: Irfah Yulianti