PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Akses jalan menuju Pondok pesantren (Ponpes) Zubdatul Asrar Nahdlatul Ulama Kota Parepare, mengalami kerusakan. Lokasinya berada di Lappa Anging, Kelurahan Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pantauan Pijarnews.com jalan masuk menuju ponpes terdapat banyak lubang disepanjang Jalan Bacukiki Raya dan Watang Bacukiki.
Menurut pengakuan pengurus Ponpes, pemerintah belum pernah melakukan perbaikan akses menuju Ponpes tersebut.
“Kalau sudah dilihat seperti itu berarti sudah lama, tidak pernah dilakukan pembaharuan lagi untuk diperbaiki jalannya,” ungkap pengurus Ponpes Zubdatul Asrar Nahdlatul Ulama, Muhammad Yusuf kepada Pijarnews.com, Sabtu (5/10/2024).
Yusuf mengutarakan, para santri mengalami berbagai kendala ketika melewati akses jalan yang sudah rusak tersebut. Salah satunya banyak debu berterbangan yang dapat mengganggu penglihatan saat naik motor.
“Kalau ada kendaraan yang lewat dan jalannya agak kering luar biasa, debunya bertebaran jadi mengganggu,” ungkapnya.
“Kemudian ketika santri membawa sesuatu dengan gerobak itu terkendala karena jalannya agak berbatu jadi susah payah untuk mendorong gerobaknya sehingga kadang kandas,” sambungnya.
Kota Parepare yang juga dijuluki sebagai Kota Santri, sehingga diharapkannya Pemkot mendukung akses perbaikan jalan di setiap lembaga pendidikan khususnya jalan menuju Pondok Pesantren.
“Karena ini adalah lembaga pendidikan, sudah semestinya pemerintah mendukung untuk memperbaiki jalan agar akses dipermudah untuk urusan pendidikan sehingga Kota Parepare bisa jauh lebih baik lagi,” harapnya.
Dihubungi secara terpisah, Pemkot Parepare melalui Dinas PUPR mengklaim telah lama mengusulkan perbaikan sepanjang jalan menuju akses ke Ponpes Zubdatul Asrar.
“Sudah lama diketahui Pak, itu sudah lama kita usulkan. Baik dari anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK),” ungkap Kepala Bidang Bina Marga, Widin Wijaya mewakili Kepala Dinas PUPR, Budi Rusdi.
Meski pemerintah daerah keterbatasan anggaran, Widin berjanji akan tetap mengusulkan perbaikan jalan menggunakan anggaran dana alokasi umum maupun dana alokasi khusus.
“Untuk dana alokasi umum, mungkin karena keterbatasan anggaran dari pemerintah daerah itu belum tersentuh. Jadi usulan untuk itu (dana alokasi umum) sudah masuk dan Kami juga sudah usulkan di DAK,” tuturnya.
Namun begitu, Widin tidak menyebutkan secara jelas skala prioritas perbaikan sepanjang jalan Bacukiki Raya dan Watang Bacukiki menuju Pondok Pesantren Zubdatul Asrar.
Pihaknya pun kembali akan mengusulkan anggaran di tahun 2026, sebab alokasi anggaran perbaikan jalan telah dialokasikan dari kementerian.
“Untuk alokasi-alokasinya yaitu, tegal dan penuntasan di Lariang Nyareng, tapi selalu kita usulkan itu. Mungkin 2026 sudah masuk,” tegasnya. (a/fzl)