JAMBI, PIJARNEWS.COM–Beberapa waktu lalu, masyarakat dihebohkan dengan viralnya berita penemuan ular sanca hidup di toilet rumah warga di Jambi.
Ular dengan panjang empat meter tersebut muncul di dalam kloset Sumiati, warga Tanjung Pinang, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi. Menurut Sumiati, ular tersebut muncul di lubang klosetnya itu sekitar pukul 13.00 WIB, Rabu, 7 Agustus 2019.
Kasus seperti ini bukan kali pertama terjadi. Ini sekaligus peringatan agar masyarakat berhati-hati saat menggunakan kloset, sebab ada saja kemungkinan ular keluar dari tempat buang air tersebut. Beberapa kasus keluarnya ular dari kloset viral di dunia maya.
Pada 2017, seekor ular sanca masuk ke toilet salah satu rumah warga di Cipayung, Jakarta Timur. Warga langsung melapor ke petugas pemadam kebakaran untuk membantu evakuasi ular tersebut.
Lalu, ada Attaporn Boonmakchuay, laki-laki asal Thailand yang kemaluannya digigit ular piton saat sedang buang air. “Saya merasa seolah penis saya terputus. Ular itu sangat kencang,” katanya kepada Bangkok Post.
Attaporn mengatakan bahwa ular piton itu menarik dengan sangat keras saat ia dan istrinya mencoba untuk menggulingkan ular tersebut.
Kasus lain juga terjadi di Kota Townsville, Queensland Utara, Australia. Dua ular piton karpet menyelinap masuk toilet dan langsung ditangkap oleh Elliot Budd, sukarelawan penangkap ular di kota tersebut.
Beberapa sukarelawan penangkap ular mengatakan bahwa banyak di antara mereka yang berhasil menarik piton dari tempat-tempat basah, seperti dari dekat keran pencuci piring di dapur sampai ke pipa air.
Menurut Profesor Lin Schwarzkopf, pakar reptil dari Universitas James Cook, kurangnya intensitas hujan di Townsville memaksa hewan itu lebih kreatif dalam mencari air untuk minum.
Salah satu alasan ular pergi mencari tempat yang basah adalah saat musim kawin. Sebab, ini adalah waktunya ular jantan berkeliaran dan kehilangan banyak cairan. Inilah yang membuat ular memiliki kebutuhan khusus soal air.
Amir Hamidy, Herpetolog Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mengatakan bahwa ular masuk ke dalam toilet adalah perilaku yang wajar.
“Itu insting ular mencari tempat yang cocok untuk bersembunyi atau tinggal sementara, walaupun sebenarnya bau urine kita juga tidak disukai ular,” ujar Amir.
Toilet merupakan tempat yang lembap dan disukai ular karena menyerupai habitatnya. Untuk kloset, ular suka berada di sana sebagai tempat sembunyi, seperti lubang atau celah pada batu.
Amir mengatakan bahwa ular bisa masuk ke rumah melalui pipa toilet. Namun, ini bergantung ukuran dan ada tidaknya air dalam pipa. Menurut Amir, ular memang senang melewati lubang seperti pipa, selama pipa tersebut menyediakan udara yang cukup untuk bernapas.
Saat menemukan ular di dalam kloset, Amir menyarankan untuk tidak menyiram, melainkan meminta bantuan profesional yang bisa menangani ular. Sebab, ia merasa di-flush saja tidak akan membuat ular masuk ke bagian dalam kloset. Malah cara tersebut bisa membuat kloset tersumbat.
Bagi Anda yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, bisa meminta bantuan Taman Belajar Ular Indonesia atau TABU Indonesia. Gerakan sosial yang didirikan Elang ini akan membantu Anda menangkap ular, baik itu di toilet, dalam rumah, kantor, maupun di lingkungan sekitar rumah.
Bila menemukan ular dan Anda atau orang-orang di sekitar tidak berani menangkapnya, bisa menghubungi TABU Indonesia di nomor telepon 08561335844. Ini adalah gerakan sosial sehingga tak ada biaya khusus untuk penangkapan ular.
“Jangan panik,” kata Elang. “Lihat arah pergerakan ular agar nanti lebih mudah untuk ditangkap. Meski pun takut, sebisa mungkin difoto agar memudahkan identifikasi.”
Bila ular ada di toilet atau ruangan, segera tutup dan kunci supaya ular tidak bisa ke mana-mana. Lalu, tunggulah bantuan dari TABU Indonesia yang berlokasi di Depok, Jawa Barat. Sementara menunggu bantuan datang, tutup kloset dan pintu kamar mandi.
Pihak TABU Indonesia akan membawa perlengkapan sendiri dalam menangkap ular, mulai dari P3K, alat penerangan, alat untuk menangkap ular, dan kantung ular. Namun, bila ada, Anda juga bisa mempersiapkan semprotan pestisida untuk membasmi serangga.
Menurut penuturan Elang, nantinya ular akan dibawa ke tempat penampungan untuk pengecekan kondisi, seperti apakah ada cacingan atau kutu. Setelah itu, ular akan kembali di lepas ke alam. (*)
Sumber: beritagar.id
Editor: Dian Muhtadiah Hamna