PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Kreatifitas dan inovasi merupakan modal utama bagi pengusaha. Seorang pengusaha tak boleh berhenti berinovasi dalam segala hal untuk menciptakan lapangan kerja. Demikian prinsip Supriyadi, pemilik usaha produk Kripik Melinjo ini saat menceritakan kisah perjuangannya merintis usaha dan memasarkannya.
Supriyadi mengawali karirnya di dunia usaha dengan membuka usaha distro di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Ia merintis usaha itu bersama sahabatnya Aniz Anshri. Mereka berdua komitmen bahwa semua sama. Tidak ada yang menjadi ‘matahari’, akan tetapi tetap punya tanggung jawab bersama untuk kemajuan usaha.
Usaha distro tersebut dijalankan selama 3 tahun. Dari 2014 sampai awal 2017. Dalam perjalanan, usaha tersebut gulung tikar lantaran ditipu. Namun hal tersebut tidak membuatnya putus asa. Supriyadi dan sahabatnya tetap optimis untuk buka usaha baru. Supriyadi memilih tetap bangkit karena ia percaya pada doa, semangat dan keberaniannya.
“Kami ditipu waktu itu, namun saya tetap sabar. Percaya bahwa hal itu adalah awal kebangkitan. Itu tidak membuat kami surut, akhirnya memilih beralih ke usaha lain,” kata Supriyadi kepada PIJARNEWS, Ahad 18 Oktober 2018.
Supriyadi mengatakan, setelah usaha distro ditutup, ia kemudian membuka usaha baru yaitu MPINGCHIPS yang dirintis Februari 2017. Modalnya saat itu Rp2,5 juta. Sistem penjualan awalnya dilakukan dengan order-antar. Ada juga yang dititip di warung makan, kios, dan warkop.
Motivasi pemuda kelahiran Parepare 4 Juni 1993 ini menjadi pengusaha karena ingin menciptakan lapangan kerja sendiri yang bisa berguna untuk keluarga dan orang lain.
“Kenapa saya memilih bisnis, karena mau menciptakan lapangan kerja. Selain itu, saya juga hendak memperkenalkan tanah kelahiran dan berguna bagi orang lain,” lanjut Supriyadi.
Supriyadi mengatakan, selain mendapatkan keuntungan, hal terbesar yang diimpikan dari usahanya ialah bisa memperkenalkan daerah kelahirannya melalui produksi kreatifnya.
Tak heran, dikemasan produk kripiknya, Supriyadi mencantumkan salah satu ikon Kota Parepare yakni monumen Cinta Habibie-Ainun.
“Semoga apa yang saya buat ini (usaha kripik, red) bisa bersaing dengan produk snack yang ada di luar,” harapnya.
Dengan tekad dan keberanian, saat ini usaha MPINGCHIPS (keripik melinjo) milik Supriyadi produksinya kian meningkat dari hari ke hari. Pemasarannya pun kian melebar hingga ke beberapa daerah di luar Sulawesi Selatan. Seperti Kendari (Sultra), Sangata (Kaltim), Mamuju (Sulbar) dan Palembang (Sumsel). Di Sulawesi Selatan sendiri, pruduk Kripik Melinjo ini sudah tersebar di berbagai daerah diantaranya Parepare, Toraja, Palopo, Makassar, Sengkang, Barru, dan Pinrang.
“Saya berharap semoga usaha Kripik Melinjo asli Parepare ini bisa lebih luas lagi pasarnya hingga bisa melebarkan sayap hingga ke seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Kini, omzet yang diperoleh dari hasil produksi penjualan kripik berkisar Rp3 juta hingga Rp4 juta per bulan. Ia telah berhasil membeli 2 unit mesin produksi untuk usahanya yang kini masih dalam tahap pengembangan.
Setelah berhasil merintis dan mengelolah usaha Kripik Melinjo tersebut, kini pengusaha muda Parepare ini ikut meramaikan bursa pemilihan legislatif tahun 2019 mendatang. Supriyadi mengaku akan memperjuangkan aspirasi pemuda di bidang ekonomi melalui Partai Berkarya, Dapil Bacukiki dan Bacukiki Barat dengan nomor urut 3. (*)
Reporter : Hamdan
Editor : Alfiansyah Anwar