MAKASSAR, PIJARNEWS.COM--Dalam rangka mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November mendatang, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Makassar menggelar Rapat Koordinasi Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) di Hotel Dalton, Senin (3/10/2022).
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Kemenkumham Sulsel), Liberti Sitinjak yang hadir membuka kegiatan mengatakan, penyelenggaraan KTT G20 di Indonesia berdampak pada kegiatan di Kemenkumham khususnya terkait dengan keimigrasian yakni keluar-masuknya orang asing dalam rangkaian kegiatan G20 ini.
“Kantor Imigrasi sebagai UPT di Kanwil, salah satu tugas dan fungsinya terkait penegakan hukum keimigrasian, meliputi pengawasan orang asing dan penindakan terhadap pelanggaran hukum keimigrasian sebagaimana diamanatkan Undang-Undang (UU) No 6/2011 tentang Keimigrasian,” kata Liberti.
Lebih lanjut Liberti katakan bahwa saat ini Indonesia tengah dipersiapkan menyambut kedatangan delegasi KTT G20 di Bali. “Walaupun Hasanuddin bukan sebagai bandara utama namun tetap perlu diantisipasi peralihan ke rute pesawat serta melakukan pengawasan dan pelayanan terhadap orang asing yang mendarat dari luar negeri dan orang asing yang keluar meninggalkan indonesia di Bandara Hasanuddin,” ujar Liberti.
“Imigrasi sebagai leading sektor dalam pengawasan orang asing di Indonesia sesuai UU Keimigrasian tentunya memerlukan bantuan dari instansi lain dalam melakukan pengawasan, khususnya pada lalu lintas orang asing di Makassar, Bandara Hasanuddin Makassar. Pengawasan ini harus ditingkatkan terutama menjelang KTT G20 di Bali,” kata Liberti.
Untuk mengantisipasi adanya ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan, Liberti mengingatkan pentingnya untuk deteksi dini terhadap lalu lintas orang asing. Diperlukan sinergitas yang kuat antar instansi dan berbagai pihak di lingkungan Bandara Hasanuddin.
Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Makassar, Agus Winarto menyampaikan, rapat Tim Pora dimaksud merupakan wadah komunikasi dan koordinasi antar instansi terkait orang asing di wilayah Makassar dan sekitarnya khususnya di Bandara Hasanuddin Makassar dalam hal pengawasan orang asing.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan G20 di Bali dan mencegah potensi gangguan keamanan dan ketertiban di Wilayah Indonesia sebagai salah satu tempat pemeriksaan imigrasi yaitu perlintasan orang asing dari luar negeri untuk masuk ke wilayah Indonesia,” kata Agus.
Tiga narasumber yang dihadirkan pada kegiatan ini, yakni pertama Kepala Divisi Keimigrasian Jaya Saputra. Ia mengatakan bahwa jajaran di keimigrasian telah melaksanakan tugasnya secara administrasi mulai dari masuknya orang asing hingga urusan alih status izin tinggal yang sejalan dengan ketentuan UU No 6/2011 tentang Keimigrasian.
Dalam pelaksanaannya, tidak hanya jajaran Keimigrasian saja yang bekerja, melainkan perlu melibatkan pihak lainnya seperti Kejaksaan, Kepolisian, TNI, dan stakeholder lainnya yang bersentuhan dengan keberadaan orang asing.
“Imigrasi tidak bekerja sendiri, sehingga TIMPORA merupakan wadah yang mengikat kita semua dalam hal penanganan orang asing karena Kementerian/Lembaga lain memiliki tugas dan fungsi yang sama terkait dengan pengawasan orang asing. Saya yakin tidak bisa kerja sendiri karena keterbatasan personal dan sarana-prasarana. Kalau tidak mengikat pada TIMPORA, maka tujuan pengawasan orang asing sulit dicapai,” kata Jaya.
Narasumber kedua, Kabag Ops Binda Sulsel, Anton mengajak TIM PORA untuk meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas orang asing terkait kerentanan yang dapat ditimbulkan. Selain itu, Anton juga mengajak anggota Tim untuk terus berkoordinasi melalui kegiatan pelaksanaan rapat koordinasi TIM PORA dan rapat intelijen daerah yang tergabung dalam Kominda untuk membahas aspek dan kehidupan guna mengantisipasi ancaman keberlangsungan kebangsaan ini.
Pembicara terakhir, CEO Angkasa Pura Amiruddin mengatakan bahwa pihaknya juga telah melakukan rapat koordinasi terkait persiapan Bandara Hasanuddin dalam pelaksanaan KTT G20. “Terkait kesiapan fasilitas Bandara Hasanuddin, kami membutuhkan koordinasi dan komunikasi terkait pengaturan pesawat. Delegasi mana saja yang akan parkir di Hasanuddin. Kami sudah siapkan 3 skenario yang tentunya buruh koordinasi antara pelaksanaan penerbangan dan pengatur penerbangan di Hasanuddin,” kata Amiruddin.
Rapat ini dihadiri oleh seluruh anggota TIM PORA Makassar dan jajaran Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sulsel. (adv)
Editor: Dian Muhtadiah Hamna