LUWU, PIJARNEWS.COM — Dua pekan terakhir warga Desa Pacerakang, Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu harus menggunakan rakit darurat untuk menyeberangi sungai. Jembatan satu-satunya yang biasanya mereka pakai, putus dan belum diperbaiki.
Pantauan PIJAR, Sabtu 11 Februari, warga desa dan siswa dari Desa Pacerakang menggunakan rakit untuk menyeberang ke Desa Tarramatekeng. Hal ini sudah berlangsung dua pekan, mengakibatkan mereka mesti mengeluarkan biaya lebih untuk sewa rakit.
“Untuk siswa Rp1000 dan warga umum Rp2000. Kami tetap harus bayar kalau tidak kan tidak bisa sampai ke sekolah,” kata salah satu siswa, Rian.
Memikirkan uang jajan yang berkurang, ditambah arus sungai yang deras sejatinya tidak membuat siswa-siswa itu putus asa bersekolah. Mereka tetap bersemangat demi mengejar ilmu dan cita-cita. “Airnya deras kalau musim begini, tapi kami tidak takut kok,” ujarnya.
Saat air meluap, Sungai Pacerakang tidak dapat diseberangi dengan rakit. Akibatnya mereka terpaksa meliburkan diri karena tidak dapat sampai ke sekolah. Guru SMP Pacerakang, Gamal menyebut para guru telah memaklumi hal tersebut.
Jembatan Pacerakang putus sejak 23 Januari lalu. Saat itu Kecamatan Ponrang Selatan diterjang banjir besar, mengakibatkan jembatan yang menghubungkan Desa Pacerakang kesejumlah desa lainnya putus. Belum ada tanda-tanda upaya perbaikan dari pemerintah. (*/ris)