PALOPO, PIJARNEWS.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palopo menggelar simulasi pemungutan dan perhitungan surat suara di pelataran Kantor Kecamatan Telluwanua. Kegiatan ini melibatkan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) se-Kecamatan Telluwanua, serta PPK dan PPS se-Kota Palopo.
Anggota KPU Divisi Teknis, Muhatzir Muh. Hamid, menyampaikan bahwa simulasi ini digelar untuk mengukur estimasi waktu yang dibutuhkan setiap pemilih saat menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Tindak lanjut dari bimbingan teknis (bimtek) PPK dan PPS yang kami lakukan beberapa waktu lalu, simulasi ini bertujuan untuk mengukur waktu yang dibutuhkan pemilih di TPS. Kami ingin mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap pemilih dalam proses pemungutan dan perhitungan suara,” kata Muhatzir kepada wartawan, Sabtu (16/11/2024).
Muhatzir menjelaskan bahwa pada pemilihan serentak yang akan digelar pada 27 November 2024, jumlah pemilih di setiap TPS akan lebih banyak dibandingkan dengan Pemilu yang berlangsung pada 14 Februari 2024.
“Jumlah pemilih di TPS kali ini lebih banyak dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. Pada Pemilu 2024, jumlah DPT di setiap TPS maksimal 300 orang, sementara pada Pilkada kali ini, jumlah pemilih di setiap TPS bisa mencapai maksimal 600 orang,” tutur Muhatzir.
Ia menambahkan bahwa alasan memilih Kecamatan Telluwanua sebagai lokasi simulasi adalah untuk meningkatkan sosialisasi dan partisipasi pemilih. “Kami memilih Kecamatan Telluwanua untuk simulasi ini, selain untuk menguji teknis pemungutan dan perhitungan suara, juga sebagai upaya untuk mendongkrak partisipasi pemilih. Kami berharap masyarakat di Kecamatan Telluwanua semakin antusias untuk menggunakan hak pilihnya dalam pilkada nanti,” jelasnya.
Terkait dengan simulasi kerusuhan, Muhatzir mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut tidak diadakan. Namun, demi menjaga keamanan pelaksanaan Pilkada Kota Palopo, KPU terus berkoordinasi dengan aparat keamanan, termasuk TNI dan Polri.
“Simulasi kerusuhan tidak diadakan, namun kami tetap berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi. Sampai saat ini, simulasi berjalan lancar tanpa ada masalah,” tutupnya.(*)