PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Miris yang dialami oleh Putri, siswi kelas V SD 30 Parepare. Dia terpaksa dirantai dan digembok ditiang rumahnya, Jalan Lasiming, tidak jauh dari Rumah Jabatan Walikota Parepare.
Dia harus dirantai oleh neneknya Bodong (70), karena kerap pergi dari rumahnya, lalu tersesat. Diduga, anak yang sudah yatim itu mengalami gangguan jiwa. Sementara neneknya meski telah renta masih harus bekerja sebagai buruh cuci.
“Kalau saya keluar kerja dan dia ditinggal sendiri, dia biasa kabur daru rumah. Menggangu teman-temannya disekolah. Dia sudah tiga bulan begitu,” jelas Bodong, saat ditemui PIJAR dirumahnya.
Ketua RW di Jalan Lasiming, Muhammadiyah mengakui kondisi miris yang dialami Putri. Rumahnya pun sudah reyot tak terurus, sementara Putri yang bercita-cita jadi dokter itu, telah tiga bulan tidak masuk sekolah. “Kasihan memang kodong, padahal katanya lumayan cerdas di sekolah,” katanya.
Salah seorang netizen lalu mem-posting kondisi miris yang dialami Putri. Postingan itu langsung viral dan mendapat respon luas netizen. Hingga akhirnya kondisi itu sampai kepada Lurah Lapadde Ardiansyah dan Camat Ujung, Yusuf Nonci.
Keduanya langsung mendatangi rumah Putri. Mereka mengklaim tidak lepas perhatian dari warganya itu. Buktinya rumah Putri sempat dibedah. “Itu seng-nya baru dari bantuan bedah rumah. Kami juga segera panggil dokter memeriksa kondisi Putri,” jelas Ardiansyah.
Kondisi Putri, hampir mirip dengan yang dialami Arifin Katoe, warga Jl Andi Dewang. Bahkan Arifin harus dipasung hingga kakinya mengecil. Saat itu kondisi Arifin mengundang perhatian dari Komnasham-RI. (con/ris)