PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Kasus oknum kepala sekolah (kasek), MY yang memarahi guru, AS hingga pingsan, kini diinvestigasi oleh Dewan Pendidikan Kota (DPK) Parepare. Setelah tiga hari, tim DPK membeberkan hasil temuan mereka, Kamis 9 Maret.
“Ada unsur politisnya. Kejadian di SMK 1 itu diduga berlatar pengangkatan Kasek yang disebut melanggar aturan. Itu yang jadi pembicaraan guru-guru,” jelas Ketua Tim DPK, Halik.
Dia mengatakan, ada guru senior yang dianggap layak dan memenuhi syarat sebagai kasek. Namun justru yang diangkat adalah MY. “Itu yang belum reda hingga kini, dan turut membawa dampak yang menyebabkan insiden ini terjadi,” urainya.
Selain indikasi politis, DPK juga menemukan aspek lain yang turut memicu insiden itu. Halik merekomendasikan kepada pihak yang berwenang untuk memediasi insiden tersebut agar tidak berdampak pada kinerja guru.
Sebelumnya, Guru Bahasa Indonesia di SMK 1, AS (inisial) harus dilarikan ke RS Andi Makkasau, Senin 27 Februari. AS yang mengidap penyakit jantung, diduga syok lalu pingsan setelah dimarahi oleh kepala sekolahnya, MY.
AS yang ditemui PIJAR di ruang Anggrek Kelas I B RS Andi Makkasau mengatakan, dirinya dimarahi Kasek gegara tidak masuk mengajar. Padahal, saat itu dia mengaku tidak memiliki jadwal. “Kasek tiba-tibe menelpon, bertanya ‘dimana kamu’ dengan suara tinggi,” tutur AS.
AS saat itu berada diruang Tata Usaha, diminta datang ke kelas. Saat itulah AS mengaku dimarahi menggunakan pengeras suara. Disertai kata-kata kasar dan membentak. “Dia bilang guru bodoh, sarjana bodoh, kalau andaikan bukan guru saya pukul,” kata AS menirukan ucapan MY. Akibatnya, AS lalu pingsan dan disebut penyakit jantungnya memburuk akibat tertekan. (pas/ris)