PAREPARE, PIJARNEWS.COM–Hari kedua pelaksanaan Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menyuguhkan materi “Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja)” di Balai Seni IAIN Parepare, Selasa (30/8/2022) malam.
Dr. Hannani, M. Ag, Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Parepare, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Parepare, Ustadz Budiman, M. HI dan Darja Wiharja, S. Pd menjadi pemateri di hari kedua pelaksanaan kegiatan tersebut.
Dalam penyampaian materinya Hannani mengatakan, PMII ini adalah anak kandungnya Nahdlatul Ulama (NU).
“Jadi PMII ini itu adalah anak kandungnya NU,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hannani mengungkapkan cerita sejarah para ulama NU. “Satu-satunya yang bisa mempertahankan Indonesia, menurut Jendral Sudirman, waktu itu adalah Ulama,” ungkapnya.
“Kalau mau Indonesia selamat dari penjajahan Belanda tahap dua, kata Jendral Sudirman, maka ia memberikan saran kepada Soekarno-Hatta untuk mengirim utusannya menemui KH. Hasyim Asy’ari,” ungkap Hannani.
Lalu, kata Hannani utusan Seokarno-Hatta dan KH. Hasyim Asy’ari menggelar rapat. Dari hasil rapat tersebut lahirlah resolusi jihad.
“Setelah didatangi utusan Soekarno, maka KH. Hasyim Asy’ari, melakukan rapat dengan ulama-ulama Jawa – Madura berkumpul dan membuat kesepakatan, Indonesia tetap harus dipertahankan, maka dari hasil perkumpulan itu dibahas lahirnya resolusi jihad,” kata Hannani.
Diakhir materinya Hannani berpesan kepada seluruh kader PMII khususnya di Komisariat IAIN Parepare untuk senantiasa melakukan agenda-agenda penguatan kaderisasi, dengan lebih memasifkan kegiatan Mapaba.
“Saya harap yang jadi peserta hari ini, setelah Mapaba agar di backup oleh senior-seniornya untuk menjadi panitia di kegiatan berikutnya,” pesannya.
Reporter : Wahyu