![](https://www.pijarnews.com/wp-content/uploads/2021/05/darwis-saat-menyapu-300x135.jpg)
Darwis bilang, ada beberapa tetangganya juga yang khawatir saat dia pulang. Takut tertular Covid-19. Namun dia yakinkan bahwa saat bekerja dia menerapkan protokol kesehatan. APD yang digunakan selalu diganti tiap 4 jam. Dan dia sendiri rutin diswab untuk memastikan bahwa dia negatif dari virus tersebut. “Alhamdulillah, selama setahun bekerja di rumah sakit itu kondisi saya baik-baik saja. Oh iya, salah satu tipsnya juga rutin minum rebusan daun pepaya untuk menjaga imun tubuh,” katanya.
Tahun lalu saat jumlah pasien covid sedang banyak-banyaknya, disebutkan Darwis bahwa rumah sakit itu “diserbu” pasien hampir 100 orang. Padahal dia hanya berempat dengan anggota tim kebersihan yang lain. “Sekarang karena kasusnya sudah melandai, paling sehari ada dua pasien,” ucapnya.
Darwis turut bersedih, jika melihat pasien covid akhirnya meninggal dunia. Corona benar-benar nyata. “Ini penyakit benar-benar ada. Masyarakat ikuti saja anjuran pemerintah untuk selalu menerapkan 5 M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilitas, red),” ingatnya.
Tentu, setiap pekerjaan membawa suka duka tersendiri. Begitu halnya bagi pria lajang ini. Sukanya, kata dia, banyak kenalan mulai dokter, perawat, dan pasien covid. “Kami biasa becanda tawa dengan pasien covid sekaligus menghibur mereka. Kami terus memberikan semangat dan doa semoga semuanya negatif. Itu semua saya lakukan saat membersihkan kamar mereka. Kalau dukanya, sering kepanasan memakai APD karena sesak. Hehehehe,” jelas Darwis sekaligus mengakhiri perbincangan.
Salah seorang sahabat Nurdin yang berteman sejak masih duduk di sekolah dasar mengakui bahwa Darwis adalah sosok yang periang. “Dia juga selalu bersemangat dan ceria saat bekerja,” kesannya. (*)
Editor : Dian Muhtadiah Hamna