PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Mencari nafkah halal memang butuh perjuangan dan kesabaran. Selain fisik, mental pun harus dipersiapkan.
Seperti halnya seorang pria bernama Nasir (67), yang masih menyandang gerobak kacang rebus yang ia jajakan selama kurang lebih 30 tahun terakhir.
Semangatnya untuk tetap bertahan hidup patut diacungi jempol. Berkat kegigihan dan kesabarannya ia bisa menghidupi keluarganya, menyekolahkan dan menikahkan dua anaknya.
Nasir memulai usahanya sejak tahun 1990. Saat itu di Parepare ada sekitar 16 orang penjual kacang rebus termasuk dirinya. Namun kini, hanya Nasir yang masih bertahan.
Pria kelahiran Soppeng itu menuturkan, setelah menikahi perempuan idamannya Singara, ia kemudian memilih mengadu nasib di Parepare. Itu sekitar tahun 1987. Tiga tahun di Parepare, Nasir kemudian mulai berjualan kacang rebus. Saat itu harga kacang masih dijual dengan harga Rp50 sampai Rp100 per liter.
“Alhamdulillah saat itu keuntungannya cukup untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Nasir kepada PIJARNEWS, Sabtu (13/12/2020).
Awalnya ayah empat anak itu, menjual di pintu masuk Pasar Senggol Parepare depan Toko Utama. Kerap ia juga berkeliling kota dengan gerobak kacangnya. “Saya berkeliling itu sekitar 17 tahun dan kemudian menetap,” urainya.
Diusianya yang renta, Nasir mengaku tidak sanggup lagi berkeliling. Ia memilih untuk mangkal di sekitaran Adipura Senggol dan kemudian pindah di Jalan Veteran depan Kantor BNI Parepare. “Kalau di Jalan Veteran ini saya sudah berjualan selama 13 tahun. Sebelumnya, saya berkeliling, Alhamdulillah di sini ramai,” urainya.