BARRU, PIJARNEWS.COM-– Pasca gempa dan tsunami menggucang Palu, Donggala dan Sigi membuat perantau Barru di Palu harus pulang kampung akibat dampak dari musibah tersebut.
Untuk itu, melalui Kerukunan Keluarga Daerah Barru (KKDB) kerja sama alumni SMP 1 Padaelo (SPADEL) dari hasil donasi pengurus yang terkumpul diserahkan secara langsung pada sejumlah titik pengungsi yang ada di Barru, Senin, 22 Oktober 2018.
Sekretaris KKDB Mashur Rasak mengatakan selain di Palu, korban yang ada di Barru juga mendapatkan bantuan berdasarkan data dan informasi sesuai dengan kondisi korban.
“Kami bantu sekadarnya demi meringankan beban saudara-saudara yang menjadi korban gempa di Palu, Donggala dan Sigi, “ujar Ketua STIA Nobel tersebut.
Salah seorang pengungsi, Mona kepada Pijarnews.com menceritakan rumahnya habis di Balaroa rata dengan tanah. Anak dan cucunya meninggal di Sigi dalam keadaan hamil empat bulan.
Ia menuturkan, saat terjadi gempa anaknya berada di rumah sementara suaminya bekerja sebagai buruh bangunan.
“Anaknya itu diperkirakan tertimpa bangunan rumah dan susah menyelamatkan diri,” ungkap Mona dengan nada sedih.
Lain halnya, Azis, pengungsi lainnya.
“Alhamdulillah selamat dari musibah tersebut, namun saat orang tuanya beberapa hari berada di Barru meninggal dunia, “ujarnya. (*/hrd)
Editor: Dian Muhtadiah Hamna