MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Tangis ratusan Pasien Klinik Cerebellum tidak terbendung saat dipindahkan perawatannya ke Rumah Sakit lain. Hal itu diceritakan Direktur Klinik Cerebellum, Yose Waluyo, saat dikonfirmasi via telepon pada Rabu (28/12/2022).
Yose menyebutkan pemindahan terhadap pasien tersebut dilakukan Klinik Cerebellum pada Selasa (27/12/2022), kemarin.
“Mulai kemarin pasien kami arahkan ke RS lain. Dan disitulah mereka menangis-menangis,” ungkap Yose kepada Pijarnews.com.
Bukan tanpa alasan, pemindahan atas pasien tersebut dipicu pemberhentian kontrak kerja antara Klinik Cerebellum dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang akan berakhir pada Januari 2023 mendatang.
“Intinya memang sudah ada, bukan pemutusan yah, tapi istilahnya tidak diperpanjang kerja sama,” terangnya.
Yose mengaku pemberhentian kontrak yang dilakukan BPJS sepihak sehingga tidak diketahui alasanya pemberhentian kontrak.
“Tetapi kalau kami sendiri ditanya kami tidak paham, apakah itu sesuatu yang memang masih bisa dibicarakan atau sesuatu yang memang sangat besar, itu yang saya kurang tau,” jelas Yose.
Ia juga mengatakan atas pemutusan kontrak itu berdampak pada penanganan pasien yang ada di Klinik Cerebellum
Berdasarkan keterangan Yose, pihaknya bingung mengakomodir 200 pasien perharinya. Diketahui rata-rata pasien merupakan anak-anak yang mengalami penanganan tumbuhan kembang.
“Jumlah pasien kami relatif banyakkan, terutama anak-anak yang tumbuh kembang itu ada kurang lebih 200 pasien perhari dan itu mereka tidak tau mau kemana itu aja,” terangnya.
Selain itu ia juga mengungkapkan, pihaknya diserang keluhan oleh pasien di akun resmi klinik Cerebellum tantaran pemutusan kontrak dilakukan BPJS.
“Sangat mas, coba saja lihat di Instagramnya Cerebellum, kami di tag-tag sama pasien. Disitu ratusan, tapi itu tidak semua kami repost. Kalau lihat bahasanya terlalu kasar juga ke BPJS, bagusnya kami saling menjaga perasaan dan hubunganlah walaupun kita sudah tidak diperpanjang yah”
Diketahui Klinik Cerebellum merupakan Klinik yang menjadi rujukan masyarakat, fasilitas terapinya mengalahkan RS yang lain, pasalnya fasilitas terapinya sebanyak 16 terapi, masing-masing 10 okupasi terapi dengan 6 terapi bicara.
Reporter: Sucipto Al-Muhaimin