SIDRAP, PIJARNEWS.COM–Menyikapi kondisi harga gabah yang belum lama ini membuat para petani di Kabupaten Sidrap resah dan disusul dengan aksi unjuk rasa ratusan petani di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sidrap, Senin (6/3/2023 kemarin.
Komisi II DPRD Sidrap memanggil sejumlah pihak untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) guna membahas nasib harga gabah di Sidrap.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Sidrap H.Bahrul Appas menyampaikan komisi II hari ini, Selasa (7/3/2023) memanggil sejumlah pihak terkait, antara lain. Perpadi, KTNA, Koordinator Aksi, Asisten II, Sekda, Bulog, Dinas Pertanian, Perdagangan dan Kabag Ekonomi.
“RDP ini sebagai tindak lanjut dari tuntutan masyarakat agar harga gabah ini berpihak ke Petani, namun juga konsumen mendapat harga yang pas,” ucapnya.
Saat ini RDP masih berlangsung di ruang rapat Komisi 1 DPRD. RDP dipimpin ketua Komisi II Abdurrahman Pabaja, hadir Ketua DPRD Sidrap Ruslan, Wakil Ketua Andi Sugiarno Bahri, H.Kasman, H.Bahrul Appas, hadir pula, Saenal Rosi, Wak Paleppang, Samsu Marlin dan Jumiati.
Dari Pemerintah Sidrap hadir langsung Sekda Sidrap Basra, Asisten II Siara Barang, Kadis Pertanian Ibrahim dan Kadis Perdagangan Ahmad Dollah.
Sebelumnya, ratusan petani di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, melakukan aksi unjuk rasa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sidrap, Senin (6/3/2023).
Selain petani dari 3 kecamatan yakni Baranti, Pancarijang dan Kulo, sejumlah kepala desa juga ikut melakukan aksi, antara lain, Kades Bulo Wattang, Bulo dan Kades Cipotakari, bahkan salah seorang anggota DPRD yang juga ketua Komisi III DPRD Sidrap H.Pathuddin juga ikut dalam unjuk rasa dan menyampaikan orasinya menyuarakan kondisi harga gabah di Kabupaten Sidrap.
Dalam orasinya Legislator PPP Sidrap H.Pathuddin itu mempertanyakan Harga Pokok Penjualan (HPP) sebesar 4.750 yang menurutnya masih belum berpihak ke petani. Karena itu Ketua DPC Sidrap tersebut meminta harga yang pantas.
“Kami tolak harga gabah dibawah Rp 5000, minimal harga gabah seharusnya Rp.5.500,” ucapnya.