PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (AFEBIS) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia bakal menggelar Kongres ke-III di Auditorium IAIN Parepare, Rabu-Kamis (16-17/11/2022).
Ketua Afebis PTKIN se-Indonesia, H. Ahmad Wira mengatakan, keanggotaan Afebis saat ini sudah ada 58 se-PTKIN. “Harapan kita dengan kongres ini memberikan kontribusi yang baik terhadap Febi se-Indonesia,” ujarnya saat ditemui di Cafe Lago’ta Cafe dan Resto, Selasa (15/11/2022) malam.
Karena pelaksanaan kongres ini sekali setiap dua tahun, lanjutnya, maka ini adalah kegiatan rutin dalam rangka pemilihan Ketua Afebis yang baru. “Kita berharap dari kongres ini akan lahir tokoh-tokoh dan pengurus Afebis yang mampu membangun komunikasi yang baik dalam rangka pengembangan Afebis,” harap Dekan Febi UIN Imam Bonjol Padang tersebut.
Lebih lanjut, kata Wira, dalam pemilihan Ketua Afebis sendiri dalam aturan AD/ART tidak ada kriteria tertentu, semua Dekan Febi berhak menjadi ketua asosiasi. Terakhir, kata Ahmad Wira, dengan semangat kegiatan Kongres Afebis yang dirangkaikan dengan Konferensi Internasional (ICIEFB) ini, Febi IAIN Parepare bisa melahirkan tokoh-tokoh pelopor penggerak pengembangan ekonomi, baik dosen maupun mahasiswanya.
Sementara itu, Ketua Panitia International Conference on Islamic Economics, Finance and Business (ICIEFB), Andi Bahri mengatakan, untuk konferensinya digelar Hari Rabu, kemudian dimalam harinya akan ada kongres. Setelah itu, di hari Kamisnya akan ada visit budaya Toraja.
“Kita sudah menjalin komunikasi dengan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja dan mereka siap, jadi nantinya kita akan diberikan wawasan terkait budaya yang ada di Toraja,” ujar Andi Bahri.
Ia mengaku memilih visit ke Toraja, sebab telah dikenal secara nasional mengenai culture yang ada di sana.
“Karena ini juga dari PTKIN se-Indonesia, jadi sekalian kita perkenalkan budaya Toraja. Sehingga dari situ mungkin pengetahuan mengenai budaya yang ada di Sulsel lebih tersiar lagi, melalui PTKIN,” harap Andi Bahri. (why)
Editor: Dian Muhtadiah Hamna