PAREPARE, PIJARNEWS.COM — PMII Parepare menggelar Kongres XIX PMII di Palu, 15-19 Mei. Kongres rencananya akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo, Selasa 16/5.
Ketua PMII Parepare Nurham Sadiq berharap, kongres bisa berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Kesan pembuat onar bagi Sulsel, dia harap bisa dihilangkan pada moment kali ini.
“Kader PMII Sulsel juga ingin menjadikan Kongres kali ini jadi contoh yng baik bagi organisasi lainnya termasuk pada pemilihan ketua, tentunya nilai-nilai demokrasi bisa benar-benar berlaku dengan baik dengan tidak adanya money politik, dan black campaign,” urai Nurham.
Tokoh NU Sulsel Saiful Jihad ingin agar kongres di Palu melahirkan gagasan cerdas dalam membangun dan memajukan peradaban bangsa, merekat kebhinekaan, merajut keberbedaan dalam merefleksikan nilai-nilai ke-Islaman yang rahmatan lil-alamin, dalam bingkai NKRI.
“Semoga Kongres ini melahirkan kader-kader pemimpin pergerakan yang cerdas, tangguh, berkualitas, berintegritas, bermoral dalam bingkai Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh,” tulis Saiful Jihad distatus facebook-nya.
Dia juga berharap kongres meneguhkan sikap dan komitmen Ke-Islaman dan Kebangsaan, sesuai ajaran Ahlu al-sunnah wa al-jamah ala manhaj al-nahdhiyah, serta melahirkan sikap dan pemihakan pada nilai-nilai azasi yang menjadi payung perjuangan kaum pergerakan. Melepaskan diri dari pragmatisme politik, yang akhir-akhir cenderung merusak idealisme dan integritas kader.
Ketua Panitia Nasional Kongres PB PMII Yakin Simatupang mengatakan Palu akan menjadi tuan rumah perhelatan musyawarah tertinggi di tubuh organisasi mahasiswa yang berdiri sejak 17 April tahun 1960 itu. Kongres nasional ini juga akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo.
“Tema yang diambil meneguhkan konsensus bernegara untuk Indonesia berkeadaban karena situasi akhir ini Indonesia gerakan yang anti-Pancasila. Momen ini konsensus bernegara ya Pancasila, pandangan yang ingin melakukan di luar Pancasila saya kira itu inkonstitusional,” kata Yakin.
Kongres diikuti peserta kader sebanyak 1.000 orang dari 238 cabang dan 25 pengurus tingkat provinsi. Sedangkan 15 kader akan dipilih sebagai calon Ketua Umum PB PMII 2017-2019. Mereka sudah lolos verifikasi dan memenuhi syarat pencalonan.
“Tinggal nanti pemilihan saja. Syarat pertama, dia harus punya IP minimal 3,00 (syarat wajib). Kedua, dia harus S2, atau sedang S2. Ketiga, usianya tidak boleh lebih dari 30 tahun. Keempat, dia harus dinyatakan lolos dari BNN ada ujian psikologi; serta kelima, dia harus mengikuti debat kandidat di lima kota. Kita sudah debat sejak Maret di Makassar, Pontianak, Bandung, Solo, dan Medan, jadi rangkaian itu sudah dilewati,” tutur Yakin.
Kongres kali ini juga akan dirangkai dengan deklarasi Poso untuk Indonesia damai, yang akan dipimpin oleh Imam besar Masjid Istiqlal, Jakarta, Nasaruddin Umar dan Kapolda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriadi. (ris)