CIANJUR, PIJARNEWS.COM— Gempa berkekuatan M 5,6 mengguncang Cianjur mengakibatkan 162 orang tewas dan ratusan lainnya terluka. Selain itu ada belasan ribu orang mengungsi.
Dilansir detikJabar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan gempa yang terjadi pada Senin 21 November 2022 pukul 13.20 WIB tersebut berskala sedang, tapi mengakibatkan daya rusak yang luar biasa.
“Mohon maaf saya sampaikan berita buruk, korban meninggal kejadian 162 orang dan 326 luka berat yang didominasi patah tulang hingga luka akibat benturan,” kata Ridwan Kamil saat jumpa pers di Pendopo Cianjur, Senin (21/11/2022).
Pria yang akrab disapa Kang Emil atau RK ini juga mengungkap sebanyak 13.784 warga yang mengungsi. Sementara jumlah bangunan yang rusak akibat gempa ada lebih dari 2.000 unit.
“Pengungsi akan dibagi dalam belasan posko pengungsian yang dibangun di berbagai wilayah yang terdampak, terutama di wilayah Cugenang. Untuk rumah rusak, itu berdasarkan klasifikasi kerusakan 60-100 persen,” kata dia.
Dia meminta warga untuk tetap waspada, mengingat gempa susulan masih terus terjadi. “Gempa susulan masih terjadi, masyarakat diminta untuk tetap waspada,” ucap Emil.
PLN Kerahkan Ratusan Petugas
PLN mengerahkan ratusan petugasnya untuk memulihkan kondisi listrik di Cianjur pascagempa. Laporan sampai dengan pukul 18.00 WIB kemarin, 33% penyaluran pelanggan (penyulang) sudah dipulihkan. Sementara sisanya dalam proses penormalan.
Adapun gardu distribusi yang telah menyala sebanyak 322 gardu dari 1957 gardu yang terdampak gempa dengan sekitar 50.000 pelanggan terdampak telah berhasil dinormalkan dan menyala kembali.
“Kami terus berupaya memulihkan kelistrikan di Cianjur dengan cepat. Tentunya dalam pelaksanaan tugas petugas tetap mengedepankan keselamatan warga,” kata Muhammad Hermansyah, Manager PLN UP3 Cianjur dalam keterangannya.
PLN mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika terjadi bencana. Warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter. (*)
Sumber: detik.com
Editor: Dian Muhtadiah Hamna