PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Ketua DPRD Parepare Kaharuddin Kadir mengancam tidak akan menandatangai nota perjalanan dinas anggota DPRD jika malas ikut rapat. Hal tersebut setelah rapat paripurna kemarin dibatalkan akibat tidak qourum.
Sejumlah anggota DPRD Parepare menyesalkan pernyataan Ketua DPRD. Salah satunya Amiruddin Said, dia menyebut pernyataan demikian tidak semestinya dikeluarkan tanpa melihat sebab-sebab ketidakhadiran anggota DPRD.
“Ketidakhadiran kita bukan tanpa alasan. Hari itu ada tiga pertemuan, termasuk di komisi. Apalagi anggota dewan yang lain pasti punya alasan yang jelas sehingga tidak hadir. Mengancam dengan statement seperti itu saya kira tidak bijak. Cari tau dulu dong,” jelas Amiruddin.
Kahar juga dikritik lantaran lebih tajam mengkritisi terhadap anggotanya, ketimbang kepada Pemkot Parepare. Amiruddin mengaku heran, jika anggota dewan yang tidak hadir ketua langsung berkomentar. Sementara sudah sering kali Walikota Taufan Pawe tidak menghadiri paripurna yang seharusnya penting.
“Kalau anggota DPRD yang tidak hadir, Ketua langsung main ancam-ancam. Sementara walikota sering tidak hadir, pun jika hadir pasti terlambat hingga berjam-jam atau malah diwakili oleh asisten. Itu yang harusnya dikritisi oleh Ketua DPRD,” tegas Amiruddin.
Pada rapat paripurna kemarin, tercatat hanya 10 orang anggota DPRD yang hadir termasuk Kahar. Hal itu membuat Ketua DPRD berang dan mengancam tidak akan menandatangai perjalanan dinas anggotanya. Hal itu turut diaminkan oleh anggota DPRD yang hadir, Satriya.
Bukan kali ini saja Ketua DPRD mengkritisi sesama anggota dewan yang tidak hadir rapat. Pada awal Maret, rapat paripurna Pembahasan Pokok Pikiran juga harus molor lantaran tidak qourum. Saat itu Kahar kesal dan menyebut anggota dewan lebih rajin saat ada perjalanan dinas. Kahar juga mengancam akan menyurati pimpinan partai agar menegur legislatornya yang malas. (ris)