PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe bercerita sejarah berdirinya Institut Teknologi BJ Habibie (ITH) Parepare.
Hal itu ia ceritakan saat menjadi narasumber pada kegiatan Kuliah Umum ITH Parepare, di Ruang Pola Kantor Wali Kota Parepare, di Jl. Jend Sudirman No. 78, Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat, Parepare, Sabtu (26/11/2022).
Wali Kota Parepare dua periode itu awalnya menyampaikan niat baiknya saat bertemu dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Bapak presiden di sini kota kelahiran BJ. Habibie, saya punya ide usulan mendirikan ITH. Langsung beliau mengatakan, iya yah Habibie lahir di sini,” kata Taufan Pawe.
Lebih lanjut, Taufan Pawe menceritakan, apa yang dikatakan oleh SBY. “Pak menteri tolong terima Wali Kota Parepare ke Jakarta minta dia presentasi dia ingin mendirikan ITH,” kata Taufan Pawe, saat bercerita SBY memanggil Mendikbud waktu itu Prof. Muh. Nuh.
Singkat cerita, kata Taufan Pawe, dirinya mempresentasikan itu di depan SBY di Jakarta. “Dia kagum dan senang, melihat hasilnya,” ucap Taufan Pawe.
Akhirnya Taufan Pawe diberi saran oleh almarhum BJ. Habibie, untuk banyak berdiskusi dengan Prof. Abdul Malik Fadjar. “Taufan kau banyak berdiskusi dengan Prof. Malik Fadjar, karena pasti dia memahami alir berpikir saya,” ujar Taufan Pawe saat cerita saran BJ. Habibie.
Singkat cerita, kata Taufan Pawe dirinya bertemu lagi dengan Prof. Muh. Nuh. Tapi di luar dugaan Taufan Pawe diberi jawaban agak mengecewakan karena untuk ITH tadi diubah menjadi Politeknik.
“Pak wali jangan tergesa-gesa, negeri itu tidak gampang. Solusinya ada, 2 pekan langsung keluar SKnya, itu Politeknik,” kata Taufan Pawe, saat menceritakan pertemuannya dengan Prof. Muh. Nuh.
Melihat jawaban dari Prof. Nuh, Taufan Pawe menolak untuk jadi Politeknik. Ia mengatakan, dirinya menunggu dan berusaha sebab amanah yang diberikan oleh BJ Habibie kepada dirinya ialah ITH.
2014 ITH mulai dirintis, kata Taufan Pawe. “2014 juga pengujung masa jabatan SBY, kalau tidak salah tanggal 17 Oktober, saya ketemu juga dengan almarhum (Habibie). Pak sudah mau berakhir masa jabatannya SBY. Akhirnya beliau minta diantar ketemu SBY dihari terakhir masa jabatan SBY di Istana Bogor dengan membawa draf pendirian ITH, dimana draf ini upaya dari Taufan Pawe untuk mendapat pengakuan,” cerita Taufan Pawe.
Singkat cerita, SBY sempat menandatangani persetujuan Perpres No. 152 Tahun 2014.
Berganti presiden ternyata tidak semudah yang dibayangkan, ada pro kontra pendiriannya. “Tidak bisa Perpres begitu saja lahir, visitasi dan lahannya saja belum ada dan lain-lain, sedangkan visi saya ingin mewujudkan ITH di Parepare,” ujar Taufan Pawe, sambil mengatakan, “Aduh pusing saya,”
Singkat cerita lagi, Taufan Pawe diminta oleh (Habibie) untuk ketemu dengan presiden Jokowi waktu itu. Taufan Pawe pun bertemu Jokowi dan diberi syarat untuk dilakukan visitasi yakni menyiapkan lahan seluas 30 hektare.
“Kita mencoba mendekati masyarakat bersama perangkat daerah, Alhamdulillah lahan pertanian dan perkebunan kita mampu mendapatkan sertifikat dan instrumen lainnya. Setelah berhasil divisitasi, setiap tahun kita anggarkan untuk melengkapi fasilitas yang lainnya, yang belum ada sedikit demi sedikit,” ujar Taufan Pawe.
Taufan Pawe menambahkan, 2014-2021 beroperasinya ITH itu butuh waktu 7 tahun, tidak singkat. Akhirnya niat baik dari almarhum (BJ. Habibie), ingin mempersembahkan yang terbaik ditempat kelahirannya dan saya juga punya semangat, akhirnya berdirilah ITH.
Proses perjalanan lahirnya ITH adalah sebuah proses yang panjang dengan niat yang baik. Suatu waktu, Taufan Pawe juga diminta oleh Habibie untuk mengundang 24 kepala daerah kabupaten/kota di Sulsel kumpul di Rujab Wali Kota Parepare, niatnya agar 24 kabupaten/kota tersebut mengutus mahasiswanya untuk kuliah di ITH.
Taufan Pawe mengatakan, substansinya apa Pak. “Saya mau agar ITH kelak, setiap kepala daerah mempersiapkan siswa-siswi terbaiknya, untuk dimasukkan di ITH, dan itu ada dokumennya karena bertanda tangan bupati dan wali kota,” ucap Taufan Pawe saat cerita soal keinginan BJ. Habibie.
Bahkan, kata Taufan Pawe, setiap siswa tersebut diminta oleh Habibie untuk bisa kuliah 1 semester di Eropa. “Begitu indah dan mulianya pemikiran beliau,” puji TP.
“Apa yang terjadi hari ini, inilah amal jariyah dari beliau almarhum (Habibie), olehnya itu berbanggalah anak-anak sekalian bisa menjadi mahasiswa-mahasiswi di ITH,” ujar Taufan Pawe. (*)
Reporter: Wahyuddin
Editor: Dian Muhtadiah Hamna