WAJO, PIJARNEWS.COM — Cinta yang terhalang oleh “uang panai” memakan korban. Kisah asmara T dan S, berakhir tragis setelah gadis asal Belawa, Wajo itu diduga bunuh diri, Sabtu 5 Maret. T yang telah dua kali melamarnya, ditolak lantaran uang panai tidak disetujui pihak keluarga S.
Keluarga S disebut-sebut tidak merestui hubungan mereka. Hal itu lantaran tawaran uang panai dari T hanya Rp7juta. Keluarga S menolak mentah-mentah karena uang sebanyak itu tidak cukup membiayai pesta pernikahan ala Bugis.
Salah seorang keluarga S menyebut permintaan Rp25 juta. Jumlah itu setara dengan uang panai yang diberikan kepada saudara S, yang menikah tiga tahun lalu. Tentu jumlah yang jomplang dibandingkan kemampuan S yang hanya Rp7juta.
Sebelumnya, kabar tewasnya S gegera meneggak racun, viral di media sosial. Akun Facebook “Ummul Exhelku” yang pertama kali mengunggah kabar tersebut. “Uang panaik berujung kematian. Dulu liat di film sekarang di kampung sendiri,” tulis Ummul Exhelku, 4 Maret pukul 20.13 Wita.
Namun demikian, keluarga S membantah S tewas karena minum racun. Saudara S, SN menyebut S meninggal karena terjatuh dari ayunan di kolong rumah, Sabtu lalu. S dia sebut memuntahkan darah saat jatuh dari ayunan setinggi satu meter itu.
Keluarga sempat merawat S diatas rumah. Namun berselang beberapa saat S dibawa ke Puskesmas. Namun sayangnya, ternyata S sudah tidak tertolong lagi. (ris)