MAKASSAR, PIJARNEWS.COM—Kontribusi untuk mencegah penyebaran Covid-19 dilakukan berbagai cara. Di antaranya Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar yang menghadirkan Melati Laundry. Sabun dan parfume yang digunakan untuk melaundry pakaian di tempat ini sudah diformulasikan untuk membunuh kuman. Sesuai taglinenya, “Bebas Kuman Lawan Covid bersama PMI”.
Ya, laundry yang terletak di Jalan Hertasning Baru A atau persis di belakang Kampus Mega Rezky ini memang baru dibuka awal Juli lalu. Selama masa promosi sebulan, jasa pencucian pakaian ini memberikan cuci gratis untuk cuci kering lipat kepada siapa saja yang bertandang.
“Tiap hari, ada sekitar 300 kg pakaian yang datang ke sini untuk kami cucikan. Itu gratis,” tutur Surahman, Leader Melati Laundry ditemui Pijarnews.com, Rabu (28/7/2021). Warga khususnya dari Kota Makassar, dipersilakan membawa tumpukan pakaian kotornya. “Setiap orang hanya boleh maksimal membawa 5 kg per hari. Besoknya boleh bawa lagi selama bulan promosi berakhir,” lanjut Surahman, tersenyum.
Pijarnews.com mengamati, laundry ini memang menerapkan protokol kesehatan. Surahman yang didampingi salah satu karyawan, Yuli tampak mengenakan baju APD selama bertugas. Tak lupa pula, masker yang selalu menempel di wajah. Dan, hand sanitizer yang selalu disemprotkan di tangan. Surahman sempat menyemprotkan parfume laundry ke tangan penulis. “Ini parfume laundrynya bukan sekadar parfume pakaian. Tetapi sudah dicampur formula di dalamnya untuk membunuh kuman,” katanya menyebut, di sini salah satu ciri khas laundry itu.
Laundry ini dilengkapi lima mesin cuci modern. Rak pakaian untuk menyimpan pakaian kotor dan pakaian bersih. Mesin kasir serta dilengkapi pula CCTV untuk menjamin keamanannya. Selain pakaian, di laundry ini juga melayani cuci karpet, bed cover, seprai, sepatu, helm dan pencucian jas. Pencucian pakaian pun dikerjakan secara profesional dengan waktu operasional mulai pukul 07.00-21.00.
Nuansa merah putih khas PMI mewarnai dinding laundry ini dan logo PMI terpampang mulai di spanduk hingga di dalam. “Memang, karena laundry ini punya PMI. Sebenarnya kalau masyarakat mencuci di sini juga telah berdonasi untuk kemanusiaan. Jadi, dapat bersihnya, dapat amalnya. Hehehe,” tutur Surahman, tertawa.
Ketua PMI Kota Makassar, Syamsu Rizal menceritakan, ide awal dibentuknya Melati Laundry karena melihat sejumlah relawan PMI memiliki keterampilan untuk membuat formula laundry. Selain itu, di masa pandemi ini tuntutan hidup sehat semakin tinggi. Sehingga tercetuslah untuk membuka laundry yang benar-benar menerapkan protokol kesehatan.
“Melihat situasi sekarang di masa pandemi, dan kami ada relawan-relawan PMI yang memiliki skill untuk membuat formula laundry, jadi kami berdayakan mereka dengan membuka laundry ini,” katanya.
Meski masih baru, Deng Ical berharap ke depannya Melati Laundry ini bisa hadir di setiap kecamatan di Kota Makassar. Karena tujuan utama dari bisnis laundry ini adalah pemberdayaan masyarakat. “Kami kasihan lihat ibu-ibu yang mencuci pakaian dengan tangan. Jadi kami arahkan untuk menggunakan jasa laundry. Bahkan kami buka kesempatan masyarakat untuk bergabung dengan cara berinvestasi di laundry ini demi kemanusiaan. Bagi pemilik saham, otomatis kalau mencuci di sini sudah mendapat diskon 50 persen,” jelas mantan calon Wali Kota Kota Makassar itu. (*)
Editor: Dian Muhtadiah Hamna