MAKASSAR, PIJARNEWS.COM –– Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar telah merancang visi khusus untuk menciptakan nuansa Sulsel Baru. Visi itu mengacu pada visi besar Nawacita Pemerintah Presiden Joko Widodo.
Nurdin Halid bersama Aziz kemudian menjabarkan Nawacita Jokowi itu dalam Trikarya Pembangunan Sulsel. Yakni, kemartabatan rakyat, kemandirian ekonomi dan keadilan sosial.
Lima misi utama disusun untuk mewujudkan visi Sulsel Baru tersebut. Secara umum, kata Nurdin Halid, misi ini bertujuan untuk menciptakan tatanan baru yang lebih pro rakyat.
Pertama, misi meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan berkelanjutan. Caranya, kata Ketua Harian Partai Golkar ini, dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, profesional, efektif-efisien, transparan, demokratis partisipatif, dan terpecaya.
Misi kedua, meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sulsel. Telah disusun sejumlah program melalui misi ini. Programnya secara umum dengan pendidikan berkualitas dan murah, jaminan dan layanan kesehatan berkualitas, perumahan terjangkau, penyediaan air bersih dan energi.
“Ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau juga sudah ada konsepnya. Saya yang susun sendiri,” kata Nurdin Halid.
Selanjutnya, misi ketiga yakni, mewujutkan kemajuan dan kemandirian ekonomi dengan meningkatkan produktivitas dan daya saing rakyat. Nurdin Halid ingin menggerakkan sektor-sektor ekonomi strategis, ekonomi pedesaan dan pesisir, tata kota yang sehat dan adil, konservasi ekosistem hutan.
“Pengembangan dan pemanfaatan renewable energy (energi baru terbarukan) yang ramah lingkungan juga masih belum dimaksimalkan saat ini,” tuturnya.
Misi keempat, kata Nurdin Halid, membangun kualitas sumber daya manusia berkarakter unggul yang terbuka, demokratis pluralistik, produktif, dan kompetitif dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dan kegotong-royongan serta kearifan lokal.
Misi kelima, memperkuat jatidiri Sulsel dan Makassar sebagai provinsi dan kota maritim. Turut berperan dalam program nasional yang telah dirancang pemerintah.
“Sehingga kita mampu berperan sebagai pintu gerbang sekaligus mesin penggerak pembangunan Indonesia bagian Timur dan episentrum (pusat) poros maritim dunia yang sudah dicanangkan Pemerintah,” jelasnya. (adv/ris)