PAREPARE, PIJAR NEWS.COM — Keluarga Besar dan Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Parepare menggelar Silaturahmi dan Halal Bi Halal yang digelar di Auditorium UM Parepare, Senin, 25 Juni 2018.
Mengangkat tema “Merajut Ukhuwah, Mewujudkan Pendidikan Muhammadiyah Berkemajuan.”
Dirangkaikan dengan Tablig Akbar yang disampaikan oleh H. Muhammad Shamsi Ali, LC., MA yang merupakan Imam Besar New York sekaligus sebagai President Nusantara Foundation New York.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk kerja sama antara Universitas Muhammadiyah Parepare, Lazismu Kota Parepare serta Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Parepare.
Pantauan Pijarnews ratusan tamu undangan yang hadir di kegiatan tersebut merupakan keluarga besar, Civitas Akademika UM Parepare dan warga Muhammadiyah Kota Parepare serta masyarakat yang tinggal di sekitar kampus UM Parepare.
Pada kegiatan tersebut Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Parepare Drs. H. Sawaty Lambe mengucapkan rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala karena sudah ada warga Muhammadiyah Sulawesi Selatan yang Menjadi Imam Besar di New York, Amerika Serikat.
“Suatu kesyukuran karena di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan sudah memiliki modal besar, karena saat ini sudah ada warga Muhammadiyah Sulawesi Selatan yang Menjadi Imam Besar di New York, Amerika Serikat,” katanya.
Sawaty juga banyak mengucapakan terima kasih kepada H. Muhammad Shamsi Ali, LC., MA karena telah menyempatkan waktunya untuk hadir dalam kegiatan tersebut.
Dalam Tablig Akbar yang disampaikan oleh H. Muhammad Shamsi Ali, LC., MA membahas tentang Urgensi dan Nilai dari Ibadah Puasa di Bulan Ramadan.
Ada lima pesan moral yang disampaikan Shamsi Ali terkait ibadah puasa di bulan ramadan yaitu :
- Kebersamaan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ ala artinya bahwa jika manusia mengisi jiwanya dengan dunia dan memenuhi hawa nafsunya serta keinginannya maka mereka tidak akan puas, karena nafsu dan keinginan yang dimiliki manusia lebih besar dari dunia olehnya meski sepuluh dunia untuk mengisi jiwa manusia maka mereka tidak akan puas karena hanya satu hal yang mampu memuaskan jiwa manusia yakni “ala bi zikrillahi tatmainnal qulub” yang artinya dengan zikir kepada Allah maka hati akan tenang.
- Transformasi kehidupan. Artinya bahwa ramadhan mampu mengubah persepsi manusia karena dengan berubahnya persepsi seseorang maka dia mampu mentrasformasi kehidupannya.
- Restorasi Fitrah, artinya bahwa puasa mampu merestorasi fitrah manusia yakni kepedulian terhadap sesama.
- Restorasi persaudaraan kemanusiaan, artinya bahwa bulan ramadan mampu merestorasi persaudaraan kemanusiaan dan mengajarkan tentang menghargai keberagaman sebagai rahmat dari Allah Subhanahu Wata’ala.
- Membangun Komunitas, artinya bahwa puasa mengajarkan manusia untuk membangun komunitas kesatuan sebagai bentuk aplikasi dari perintah Allah dalam Alquran Surah As-shaf dalam rangka menjadikan umat Islam bersatu dan maju. (*)
Reporter : Sucipto Al Muhaimin
Editor: Dian Muhtadiah Hamna