MAKASSAR, PIJARNEWS.COM— Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Digitalisasi (Kemenkomdigi) RI menggelar webinar dengan tema Menyongsong Generasi Emas Indonesia, Rabu (20/11/2024) secara virtual.
Tampil sebagai narasumber, Plh Kadis Kominfo SP Sulsel Sultan Rakib, dengan judul materi yang dibawakan, Digital Skill VS Digital Ethics.
Sebelum membawakan materi tersebut, terlebih ada sambutan Dirjen Aptika Kemenkomdigi Hokky Situngkir. Dalam arahannya, Hokky menyampaikan bahwa generasi muda saat ini sangat membutuhkan literasi digital.
“Karena kemampuan digitalnya sangat tinggi, kurang dibarengi dengan literasi digital yang mengarah pada empat pilar, digital skill, digital culture, digital save dan digital ethics,” ujar Hokky.
Hokky Situngkir juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada narasumber Plh Kadis Kominfo SP Sulsel yang bersedia meluangkan waktunya.
“Terima kasih Pak, semoga ini bermanfaat bagi anak-anak kita semua yang duduk di bangku sekolah,” ujarnya.
Selanjutnya, Sultan Rakib kemudian dipersilakan membawakan materinya. Dalam materinya, mantan Kabid Diklat Kepemimpinan BPSDM Sulsel ini mengatakan bahwa era saat ini digital skill sangat penting bagi generasi muda.
“Apakah itu penting? Karena digital skill atau kecakapan digital sangat penting untuk menopang akselerasi kerja kita. Pertanyannya, apakah digital skill itu yang paling penting? Tidak, masih ada yang paling penting yakni digital ethics. Atau digital moral dan atau digital culture,” beber Sultan Rakib.
Generasi yang memiliki digital skill tinggi tanpa ditopang dengan digital ethics, maka yakin ilmu atau kecakapannya tidak akan berguna dan tidak akan berdampak bagi orang lain.
“Justru akan merugikan dirinya dan orang lain. Digital skill kalau dibarengi dengan digital ethics maka judi online tidak akan pernah ada, pinjol dan penipuan digital lainnya tidak akan pernah ada,” tegas Sultan Rakib.
Justru dengan digital ethics, memungkinkan ego kita terkontrol dengan baik. “Nah bagaimana kita bisa mendapatkan digital ethics dengan baik, maka hal seperti ini literasi digital,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Sultan Rakib menekankan kepada peserta webinar yang mayoritas adalah anak generasi Z untuk memegang prinsip, jangan pernah jempol kamu mengalahkan pikiranmu dalam bersosial media.
“Hindari hoax, hindari ujaran kebencian dan lain-lain. Dunia nyata dan dunia siber atau digital kita harus berani tampil sama. Karena dampaknya sama kalau kita tidak mengedepankan etika,” imbau Sultan Rakib. (rls)