Ketua Tim, Jainuddin, mengaku, tidak menyangka bisa menjadi juara. Persaingan debat sangat ketat. Banyak tim yang berasal dari Universitas ternama, seperti Universitas Gajah Mada, Brawijaya, UI, UNHAS, serta UNESA.
“Kami sekadar mengasah skill saja, apalagi kita satu satunya yang berasal dari institut. Alhamdulillah bisa masuk tiga besar,” ungkap Jainuddin saat dihubungi melalui telepon seperti dilansir iainpare.ac.id.
Ketiga mahasiswa tersebut, binaan dari prodi Akuntansi Syariah. Sebelumnya, mereka lolos ke babak finalis Debat Ekonomi tingkat Nasional yang digelar IAIN Palopo. Namun pandemi, debat tersebut ditunda dalam waktu yang belum ditentukan.
Ketua Prodi Akuntasi Syariah, Syahriah Semaun, mengaku, bangga dengan prestasi yang telah diraih mahasiswa IAIN Parepare. Khususnya mahasiswa Akuntansi Syariah.
Syahriah menjelaskan, mahasiswa prodi Akuntansi Syariah, mengikuti debat sekadar, mengasah potensi dan bakat, serta kemampuan mereka, seperti mengikuti lomba Karya tulis ilmiah (KTI), debat ekonomi, esai, dan lomba baca proklamasi Bung Karno.
Syahriah berharap, semoga ada perhatian dari pihak kampus bagi mahasiswa yang telah meraih prestasi di tingkat nasional. Mereka butuh dukungan dalam bentuk pembinaan dan bimbingan.
“Banyak mahasiswa-mahasiswi kita yang punya potensi. Mereka pintar dan cerdas. Tinggal bagaimana kita menyalurkan bakat dan kemampuan mereka ke berbagai lomba akademik maupun non akademik,” katanya. (*/er)