BARRU, PIJARNEWS.COM–Hari Aksara Internasional yang juga Hari Literasi Nasional diperingati oleh seluruh dunia pada tanggal 8 September setiap tahunnya. Salah satu penikmat literasi, Ardi Susanto SH menyebut literasi tidak hanya sebagai metode pembelajaran atau sebatas hobi, namun harus dijadikan aktivitas rutin yang bernilai ibadah.
“Literasi adalah perintah pertama Yang Maha Kuasa, landasan sejarahnya ketika Rasulullah bertemu Jibril dan diperintahkan melakukan Iqra atau membacalah, semua muslim harus paham ini, agar di Barru yang bernafaskan keagamaan ini semua memaknai Literasi bernilai Ibadah,” sebut Mantan Kabid Humas Pemda Barru Ardi Susanto, Kamis (8/9/2022).
Dirinya menyebut bahwa manusia yang berhasil melewati pendidikan dasar 9 tahun telah melewati masa akil baligh dan dianggap dewasa, peran literasi paling utama sebagai cara yang paling mudah dan jitu untuk mematangkan usia dewasa pasca akil baligh.
“Usia sebenarnya hanya terbagi dua, anak-anak dan dewasa, batasnya adalah ketika amal dosa sudah diperhitungkan karena baligh. Peran literasi dengan beragam literatur mampu memperkaya wawasan dan pengetahuan agar bisa melaksanakan jalan kebaikan tanpa trial and error, literasi jalan paling efektif dan efisien mendewasakan manusia,” tambah pemuda yang pekan lalu diamanahi menjadi Inspektur Pembantu Wilayah III di Inspektorat Barru ini.
Dirinya menyebut bahwa semakin banyak bahan bacaan yang dikonsumsi oleh individu, bisa membuat ia memiliki banyak ide, gagasan, dan pemikiran yang pada akhirnya membuat seseorang lebih arif dalam mempertimbangkan langkah dan bijaksana mengambil keputusan.
“Selamat hari literasi, mari kita galakkan membaca dan menulis untuk semua kalangan di setiap usia di Barru kita ini, semoga kebiasaan baik ini mampu menghadirkan keselamatan dan kebahagiaan hidup bersama,” pungkasnya sembari menekankan bahwa semakin mahir manusia membaca, maka bacaannya tidak saja yang tertulis, namun sampai ke yang tersirat, tertera, maupun terindikasi hingga mampu memproyeksikan strategi masa depannya masing-masing. (*)
Editor: Dian Muhtadiah Hamna