SIDRAP, PIJARNEWS.COM — Barzanji berbahasa Bugis yang dilantunkan santri, terdengar memenuhi kompleks Pesantren Nurul Haq, Pangkajene, Sidrap, Ahad (28/01/2017) pagi. Terdengar indah menggambarkan sosok dan kepribadian Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang agung.
Ratusan santri bersama orang tuanya mendengarkan dengan penuh khidmat. Maklum, di tempat lain, pembacaan barzanji biasanya berbahasa arab. Namun di Pondok Pesantren Nurul Haq, Benteng Lewo, Sidrap, yang dipimpin KH Muhtar Husain, bacaan itu lebih dibumikan dengan menggunakan bahasa lokal agar lebih mudah dimengerti dan diteladani.
Pembacaan barzanji berbahasa Bugis itu dilantunkan dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang rutin dilaksanakan di Pesantren Nurul Haq.
KH. Muhtar Husain saat menyampaikan hikmah maulid mengingatkan agar jangan sampai durhaka kepada kedua orang tua. Karena ridha Allah ada pada ridhanya orang tua.
“Biar ahli ibadah, hafiz quran, dan banyak beramal saleh, kalau durhaka kepada orang tua, maka tempatnya adalah neraka jahannam,” kata KH. Muhtar Husain.
Menurut pemilik usaha Sinar Padi Mas Grup itu, maulid nabi adalah momentum untuk terus menerus memperbaiki akhlak mengikuti teladan rasulullah Muhammad SAW.
Pesantren Nurul Haq membina ratusan santri dan santriwati yang berasal dari wilayah Ajatappareng. “Bahkan ada yang berasal dari Malaysia,” ungkap KH. Muhtar. Seluruh biaya pembangunan dan operasional pesantren dirogoh dari kocek pribadi KH. Muhtar sekeluarga. (*)