PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Kota Parepare menggelar Dialog Publik dengan tema “Kondisi Umat Saat Ini…?”. Acara tersebut digelar di Kafe Alya Sweetness, Jalan Mattirotasi, Kota Parepare, Rabu (22/12/2021).
Hadir sebagai narasumber Pembina Ponpes DDI Mangkoso yang juga Dosen STAI DDI Mangkoso, Dr. Muhammad Agussalim. M.Th.I, Ketua Aksi Forum Peduli Umat Kota Parepare, H.A.Abd Rahman Saleh, SE. Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Ketua Harian KAHMI Parepare, Dr. H.M. Salim Sultan.MM., Sekretaris KAHMI, Muhammad Ilham Sayadi, S.Ag. Acara diskusi tersebut dipandu oleh Moderator, Muhammad Ali SS.M.Si.
Ketua Harian KAHMI, Dr. Salim Sultan menjelaskan, manusia sebagai objek dari perubahan diharuskan mampu menerima dan mengendalikan apapun hasil dari perubahan itu. Dalam bidang agama misalnya, setiap umat beragama harus memiliki bekal atau akidah yang kuat agar tidak mudah tergoyangkan oleh bujuk rayu dan fatwa. Karena lemahnya akidah akan menimbulkan sebuah bencana yang besar dan pecahnya sebuah aliran kepercayaan. Tantangan global yang dihadapi umat khususnya Islam dewasa ini sangat beragam. Tantangan tersebut diantaranya bahwa persepsi Islam merupakan agama konflik dan kekerasan, meningkatnya tren islam phobia dan kondisi ekonomi sosial yang dihadapi oleh banyak umat islam masih memprihatinkan.
“Berdasarkan berbagai alasan yg telah saya sebutkan di atas, maka majelis daerah KAHMI Kota Parepare mencoba mengambil peran dalam menjawab tantangan saat ini dengan menghadirkan Dialog Publik dengan Tema Kondisi Umat Saat Ini…?,” ujar Salim Sultan.
Sementara itu, Pembina Ponpes DDI Mangkoso, Dr. Muhammad Agussalim sebagai narasumber mengurai kondisi umat hari ini begitu banyak dan begitu kompleks. Ia melihat, yang menjadi persoalan utama adalah krisis moral atau krisis akhlak. Menurutnya segala persoalan yang terjadi hari ini tidak lepas dari moral dan akhlak yang bermasalah. Agama Islam berdiri di atas tiga pondasi yaitu pondasi akidah, pondasi syariat dan pondasi akhlak. Mulianya akidah, mulianya syariat itu ditentukan oleh kemulian Akhlak.
“Sebagus apapun akidah dan sebagus apapun syariat jika akhlak bermasalah sulit menemukan kemuliaan,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa persoalan umat hari ini tidak terlepas dari kondisi ulama dan pemerintah.
“Di lain sisi kita juga harus sadar, saya teringat dengan salah satu sabda nabi bahwa Sinfani idza sholuhat sholuhannas, ada dua kelompok jika kedua kelompok itu baik maka masyarakat itu ikut baik, wa idza fasadat fasadannas, tapi jika kelompok itu bermasalah maka masyarakat itu juga ikut bermasalah. Apa itu, kata Nabi, Al-Ulama Wa Al-Umara (Ulama dan Pemerintah) karenanya persoalan umat hari ini kita tidak bisa lepaskan dari kondisi ulama kita dan kondisi pemerintah kita. Ketika mereka baik InsyaAllah masyarakat juga pasti ikut baik, tapi ketika masyarakat bermasalah kita pun juga harus kembali melihat dan mengintrospeksi diri bagaimana ulama dan pemerintah kita,” katanya.
“Apakah mereka mengikuti tuntunan yang semestinya atau tidak. Selama keistiqomahan itu kita miliki dalam menjalankan sesuai dengan tuntunan yang sebenarnya, maka InsyaAllah masyarakat kita akan jauh lebih baik,” kata Agussalim menambahkan.
Sebagai pemateri kedua, Ketua Aksi Forum Peduli Umat Kota Parepare, H.A.Abd Rahman Saleh menjelaskan, jika melihat kondisi umat islam hari ini di Indonesia itu masih relatif. Sebagian orang resah dan stres melihat kezoliman yang terjadi di mana-mana, namun sebagian juga justru senang dengan kondisi hari ini. Dia menganggap umat Islam hari ini baik-baik saja. Tinggal kita ingin melihat dari perspektif yang mana.
“Terkait dengan kondisi umat hari ini, khususnya di Indonesia itu juga masih relatif, sebagian orang resah stres. Kezaliman yang terjadi dimana-mana yah sebagian yang lain juga justru senang dengan kondisi hari ini. Dia menganggap kondisi umat islam hari ini baik-baik saja tinggal kita ingin melihat dari perspektif yang mana,” ujar Rahman Saleh. (A)
Penulis : Rachmat Anwar