MAMUJU, PIJARNEWS.COM — Memasuki pekan ketiga pasca gempa Majene dan Mamuju, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sulawesi Barat, terus berupaya menyalurkan bantuan dibeberapa titik posko pengungsian.
Berdasarkan data MDMC Sulawesi Barat, Rabu, 3 Februari 2021, sekira 39.325 jiwa penerima manfaat yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Mamuju dan Majene. Kabupaten Mamuju empat kecamatan yakni, Mamuju, Simboro, Tapalang dan Tapalang Barat. Sedangkan Majene ada tiga kecamatan, yakni Malunda, Ulumanda dan Sendana.
Dari jumlah penerima manfaat tersebut, MDMC Sulawesi Barat mencatat, layanan dapur umum sekira 21.995 orang, layanan kesehatan 1.563 orang, layanan psikososial 1.245 orang, dan distribusi logistik 14.522 orang dengan tim respon relawan 251 personil.
Ketua MDMC Sulbar, Rusli mengatakan, MDMC Sulbar lebih memprioritaskan korban yang terdampak gempa sesuai hasil assesmen lapangan sebanyak 94.561 jiwa pengungsi.
“Kami lebih memprioritaskan dan mengutamakan melayani yang betul-betul rumahnya roboh atau tidak layak huni,” kata Rusli Jumat (5/2/21/2021).
Menurutnya, penyaluran logistik harus tetap mematuhi SOP MDMC, agar tepat sasaran dan tidak terjadi penimbunan. Warga Muhammadiyah saja yang diprioritaskan masih belum cukup maksimal dilayani.
“Kami mohon maaf atas segala kekurangan, kami harus melayani 4.000 orang perharinya sedangkan warga penerima manfaat lebih dari 39 ribu jiwa, apalagi logistik sangat terbatas. Jika kami terus mendata dan yang sudah terdata menuntut pasti nanti akan lebih kerepotan jika tidak kami penuhi,” terang Rusli.
Ia berharap, pemerintah daerah dan provinsi terus melakukan pemutakhiran data terkait dampak gempa agar bantuan yang tersalur tepat sasaran.
Reporter: Misbah Sabaruddin